Langsa, Sinar.co.id,- PTPN I optimis melakukan perbaikan berkesinambungan dengan menetapkan PTPN I sebagai Surviving Entity Sub Holding Supporting Co.
Direktur PTPN I Ahmad Gusmar Harahap menyatakan keyakinan dalam menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan yang unggul dan berkelanjutan seiring dengan bergabungnya PTPN II, PTPN VII, PTPN VIII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV.
“Langkah strategis ini, menurutnya, tidak hanya fokus pada kinerja keuangan, tetapi juga bertujuan meningkatkan produktivitas kebun dan efisiensi pabrik pengolahan,” Langsa (13/12/2023).
Supporting Co
Sementara, menurut Kepala Komunikasi Perusahaan Regional 6 KSO PTPN I, Muhammad Febriansyah, ini juga merupakan langkah awal menuju optimalisasi pemanfaatan aset, divestasi, dan peningkatan manajemen perkebunan.
Supporting Co diharapkan dapat mengelola berbagai komoditas, tidak hanya kelapa sawit, melainkan juga gula, teh, tembakau, kopi, dan lainnya.
Febriansyah menekankan peran masa depan Supporting Co dalam mengoptimalkan aset perkebunan, diversifikasi kegiatan bisnis, dan kontribusi pada pengembangan pertanian nasional di Indonesia.
Komitmen ini melibatkan praktik ramah lingkungan, kesejahteraan karyawan, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Pembentukan Supporting Co bertujuan meningkatkan kesejahteraan karyawan, memberikan dukungan operasional, dan mengembangkan bisnis di dalam PTPN.
Inisiatif ini memberikan kesempatan kepada karyawan PTPN untuk pengembangan keterampilan, memungkinkan mereka berperan lebih strategis dalam operasional dan pertumbuhan bisnis perusahaan.
Komitmen PTPN I terhadap keberlanjutan lingkungan melibatkan penggunaan yang bertanggung jawab terhadap sumber daya alam, prinsip konservasi, kesejahteraan masyarakat, dan tata kelola perusahaan yang baik.
Tujuannya adalah mencapai kemakmuran tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.
Secara keseluruhan, pembentukan Supporting Co sejalan dengan komitmen PTPN I untuk menjadi perusahaan pengelola aset perkebunan yang unggul dan sadar lingkungan di Indonesia.
Aspirasinya adalah memenuhi target yang ditetapkan pemerintah, untuk menjaga keamanan pangan dan energi di masa depan.