Scroll untuk membaca artikel
Politik

Gus Baqir Sebut Kontrak Politik Keummatan Merupakan Guidence

442
×

Gus Baqir Sebut Kontrak Politik Keummatan Merupakan Guidence

Sebarkan artikel ini
keummatan
Gus Muhammad Baqir

Bondowoso, Sinar.co.id, Bakal Calon Wakil Bupati Bondowoso Gus Moh Baqir, nyatakan jika, kontrak politik keummatan dari para masayikh kepada dirinya, merupakan guidence Bapaslon Bagus untuk membangun Bondowoso menjadi lebih maju.

Hal ini disampaikannya, usai gelar acara komitmen kontrak politik yang disaksikan belasan masyikh di ponpes Al-Maliki desa Koncer pada Minggu, (8/9/2024).

Gus Baqir Sebut Kontrak Politik Keummatan Merupakan Guidence

Selain Bambang Soekwanto dan Gus Baqir (Bagus) hadir dalam acara tersebut belasan Masayikh termasuk KH Afiffudin Muhadjir, dari Ponpes Salafiyah Sa’fiiyah, Sukorejo, Situbondo, tokoh Agama / Masyarakat dan segenap personil tim pemenangan.

Kontrak Politik Keummatan (1)

 

Menurut Gus Baqir, kontrak politik keummatan yang diminta para masayikh ini, menjadi prioritas dalam setiap kebijakan jika nanti dirinya mendapat hidayah memimpin Bondowoso bersama Bambang Soekwanto.

Baca Juga :   Kader Banteng Jember Meraih Hattrick, Inilah Seruan Catur Budi Prasetya, Kepala Badan Kebudayaan Nasional

“Lebih-lebih saya sendiri, yang memang juga berangkat dari latar belakang Ponpes. Sehingga, diharapkan mampu menjadi rem terhadap perkembangan yang sekiranya nanti keluar dari poin-poun syariah dalam pemerintahan. Tentang bagaimana membangun Bondowoso lebih maju ke depan,” ucapnya.

Sementara, disampaikan Ketua Tim Pemenangan Bagus, KH. Imam Thahir, pasangan Bagus ini adalah pasangan nasionalis dan agamis religius yang bersatu padu untuk membangun Bondowoso.

Pasangan nasionalis dan agamis ini, dinilainya sebagai pasangan yang ideal.

“Karena, agama tanpa nasionalis maka, akan pincang dan nasionalis tanpa agama pun bisa buta. Karena itu, ini pasangan yang edial,” ujarnya

Baca Juga :   Pakar UPH Yakin Mahfud Bisa Jadi Benahi Persoalan Hukum di Dalam Indonesia

Di lain sisi, dirinya melihat backgroud rekam jejak Bambang Soekwanto sebagai birokrat dari ASN biasa, camat, hingga berada di titik sebagai Pj Bupati Bondowoso dan melihat Gus Baqir yang juga merupakan perwakilan tokoh agamis.

Maka, dalam melakukan pembangunan di Bondowoso nanti, ke duanya diibaratkan sebagai mesin dan rem. Bambang Soekwanto adalah mesinnya dan Gus Moh Baqir adalah remnya.

“Mesin tanpa rem bisa bablas, rem tanpa mesin tak akan berfungsi,” pungkas pria yang juga Wakil Ketua Ra’is DPW PPP Provinsi Jatim itu.

Usai penandatangan kontrak politik keummatan ini, KH Afiffudin mengatakan, dirinya memilih Bapaslon Bagus karena sudah tahu mereka orang baik dan bisa bekerja.

Baca Juga :   Menang Satu Putaran, Persatuan Pedagang Tembakau Jember Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Dalam momentum sama, KH Afiffudin mengaku sengaja memilih Bapaslon Bagus karena sudah tahu mereka orang baik dan bisa bekerja.

Karena, menurutnya, syarat pemimpin ada dua. Yakni, tahu tugas-tugas yang harus dilakukan, dan melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang dia tahu.

“Kadang-kadang orang itu tahu tapi, tidak melaksanakan sebagaimana yang dia tahu,” ujarnya.

keummatan
Paslon Bagus foto bersama segenap masayikh

Sementara, kata KH Afiffudin Muhadjir, menyebut jika Gus Baqir adalah anak muda yang diharapkan bisa belajar dalam waktu yang tidak lama memahami tugasnya sebagai wakil bupati.

“Jadi politik kita bukan politik yang menghalalkan segala cara,” pesannya pungkasnya.

https://www.tiktok.com/@sinar.co.id//

Ikuti update berita terbaru di Google News sinar.co.id


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page