
Bondowoso, Sinar.co.id,- Melalui Pengurus Harian Ijen Geopark ( PHIG ), Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, gelar diskusi ringan “Pentingnya Apresiasi Ruang Bermusik di Bondowoso” dengan konsep Gigs Trotoar.
Gelar Gigs Trotoar yang melibatkan sejumlah musisi kali ini terlaksana di panggung terbuka mahardika, Alun-alun RBA Ki Ronggo pada Jumat malam, (13/10).
Dijelaskan Ketua PHIG Bondowoso, Tantri Raras Ayuningtyas, giat ini untuk mendukung pengembangan dan mempertahankan status Ijen Geopark dalam keanggotaan Unesco Global Geopark (UGGp).
“Acara ini adalah salah satu program dari ijen geopark week yang biasnya kita laksanakan sebulan sekali. Kita memberi ruang seluas-luasnya dari teman pegiat seni dan budaya di Bondowoso,” katanya.
Menurut Tantri, pada kesempatan kali ini pihaknya berkolaborasi dengan panggung rakyat dan beberapa pegiat seni dan budaya lain untuk salah satunya menemukan clue ciri musik khas Bondowoso.
Klick Video Penjelasan Ketua PHIG Bondowoso 👇
“Prospek kedepan, kita mengidentifikasi musik aslinya Bondowoso apa. Tetapi, kita punya beragam sanggar musik kesenian. Untuk menentukan musik clue nya yang seperti apa memang kita butuh suport pemerintah,” pungkasnya.
Menurut Tantri, PHIG membuka ruang seluas mungkin kepada pelaku seni san busaya untuk bergabung memberikan kontribusi simbiosis dalam mendukung Ijen Geopark.
“Untuk pelaku seni termasuk musik di Bondowoso silahkan bergabung dengan kami karena kami membuka pintu ruang seluas – luasnya. Nanti kita yang mengemas bagaimana para pelaku seni dan budaya bisa lebih eksis di Bondowoso,” pungkasnya.