Jember, Sinar.co.id,- Heboh Kasus dugaan korupsi, penipuan, atau penggelapan, di balik program penyaluran Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) tahun 2011–2013 melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI) mulai terungkap.
Setidaknya ada tiga oknum BRI yang ditetapkan tersangka di balik kasus itu.
Dengan demikian, ada potensi bagi masyarakat yang sertifikatnya ditahan oleh BRI untuk tidak membayar utang atau berpeluang untuk membahas nilai pinjaman riil yang menjadi tanggungan warga.
Seperti catatan rekan-rekan media Jember, di balik kasus ini, ada warga dengan pinjam Rp 20 juta, tapi tercatat sebesar Rp 125 juta.
Bahkan, ada nasabah yang pinjam uang melalui program KKPE di BRI sebesar Rp 40 juta, tapi tercatat Rp 350 juta.
Hal inilah yang diduga persekongkolan jahat oleh para oknum BRI yang menjadi tersangka.
Maupun beberapa Oknum internal BRI yang belum terungkap hingga saat ini.
Kasus Mafia Perbankan
Hal ini ditanggapi Jaringan Advokasi Korban Mafia Perbankan (JAMP) bahwa, masih banyak korban-korban lain dari BRI Jember yang belum terungkap.
“Ini adalah fenomena yang tampak dipermukaan korbannya ialah 32 kelompok tani, tapi kalau kita mau telisik lebih jauh sebenarnya korban Bank BRI jauh lebih besar.
Ada banyak petani dan pengusaha kecil di desa maupun kecamatan yang terjerat oleh permainan oknum-oknum BRI ini,” ungkap Muhammad Vaqih Koordinator JAMP Jember
Jaringan Advokasi Korban Mafia Perbankan, meminta Kepada Polres Jember dan Kejaksaan negeri Jember untuk mengadakan pemeriksaan khusus serta menyeluruh terhadap BRI Jember sebab telah memakan banyak korban dari kalangan petani hingga pengusaha UMKM daerah.
“Wajib ada semacam operasi khusus serta penyelidikan menyeluruh yang melibatkan Kepolisian Resort jember serta kejaksaan negeri jember. Kami yakin banyak agunan sertifikat yang ditahan dan diperumit pengeluarannya oleh BRI.
Bahkan, kasus yang sudah ada putusan pengadilannya pun milik 32 kelompok tani ini saja belum dikembalikan sertifikatnya.
Apalagi milik sekian masyarakat lain yang kebingungan karena menjadi korban permainan oknum-oknum BRI itu,” tambahnya kepada rekan-rekan media
“Harapan besar masyarakat hari ini ada pada kejaksaan dan kepolisian sebagai penegak hukum. Usut tuntas jaringan mafia perbankan di jember.
Bantu masyarakat, segera inventarisir berapa sertifikat yang harusnya dikeluarkan oleh BRI namun tetap ditahan dengan sekian manuver agar nanti menjadi bancakan internal BRI beserta rekanan-rekanan eksternal mereka yang biasanya bermain pada saat lelang jaminan dan lain sebagainya,” pungkasnya dengan nada geram dan tegas.
https://www.tiktok.com/@sinar.co.id//