Bondowoso, Sinar.co.id,- Dugaan manuver politik, saluran induk air bersih dirusak oknum pendukung salah satu Caleg, berakibat ratusan kepala keluarga Rt. 33 dan 34, dusun Panggang, desa Kembang, kecamatan Tlogosari, kesulitan beraktifitas hingga ber hari-hari.
Diketahui, saluran air bersih tersebut merupakan satu-satunya akses yang digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari asumsi masyarakat setempat jika, saluran air di dusun Panggang tersebut, dirusak oleh oknum tak bertanggung jawab mengingat, diduga pembangunannya diakui oleh salah satu calon legislatif.
Menanggapi hal tersebut, disampaikan salah satu tokoh masyarakat desa Kembang, Buhari (45), jika inisiasi awal lima tahun yang silam, pengadaan saluran air bersih tersebut, berasal dari dana swadaya masyarakat melalui desa dan bukan dari pokok pikiran anggota legislatif.
“Saya harap pihak desa juga kecamatan untuk bisa memfasilitasi permasalahan ini. Jangan sampai (saluran air) ini diakui oleh pihak manapun yang berkepentingan politik,” ungkapnya.
Menurut Buhari, pengrusakan tersebut tidak diketahui pasti sipa yang melakukan namun, desas desusnya diakui inisiasi pengadaan dan pembangunannya dari salah satu calon legislatif.
“Sambungan paralon sekitar dua meter dirusak dan setelah dirusak, diberi penanda binsabin (madura red-) hingga warga tidak berani memperbaiki sendiri. Ya akhirnya kami minta tolong ke pihak Kecamatan,” katanya.
Penanganan Kerusakan Saluran Air Bersih
Sementara mendapat laporan dari masyarakat, Camat Tlogosari, Zulfikar Ardiansyah, bersama pihak Forkopimcam yang lain langsung turun melakukan perbaikan.
“Alhamdulillah sudah teratasi masalah krisis air bersih. Ke depan jika pihak desa setuju, saya rencananya akan membentuk Pokmas (kelompok masyarakat) dalam pemeliharaan dan pengelolaan sumber air tersebut,” jelasnya.
Ditanya perihal adanya dugaan pengrusakan atas saluran air tersebut, Zulfikar mengaku tidak mengetahui dengan pasti kronologinya.
“Semoga desas desus itu tidak benar dan saya harap kepada masyarakat untuk bisa bersikap cerdas menghadapi pemilu ini. Beda pilihan jangan sampai menjadi tolak ukur perselisihan. Mari bersama kita ciptakan pemilu 2024 ini sebagai ajang demokrasi yang damai,” harapnya.