Bondowoso, Sinar.co.id,- Peringati HUT RI ke 79, Kelurahan / Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, gelar kirab belasan gunungan palawija dalam kemasan kebudayaan rokat bumi atau selamatan bumi pada Rabu, (14/08/2024).
Gunungan Palawija
Kirab belasan gunungan palawija kali ini, diikuti oleh ratusan masyarakat berbusana adat unik dari 17 rukun tetangga (Rt) dengan mengelilingi rute jalan kelurahan setempat dan diakhiri display di garis finish pendopo kecamatan Curahdami.
Disampaikan Camat Curahdami, R. Yordan Taufik Islami, kegiatan dalam upaya melestarikan budaya lokal tersebut, sudah intens dilaksanakan dan sudah berlangsung selama 2 tahun.
“Selain Rokat Bumi, kemarin juga ada namanya sontengan yang kita kemas dan diketahui masyarakat di daerah sumber mata air. Karena, lokasinya kurang memungkinkan jadi, yang sedekah bumi ini diadakan di sini dengan diawali pawai budaya,” jelasnya.
Raden Yordan juga mengatakan, di kelurahan Curahdami ini ada 17 RT semua bergabung untuk memberikan sedekah dan ada prosesi gunungan palawija juga berbagi uang logam.
Selain itu tampak dipenghujung acara, Camat R. Yordan juga membacakan Fatwa yang pada inti fatnya berisi, siapapun pengganti atau penerus Camat Curahdami nanti, harus tetap melaksanakan tradisi ini sesuai permintaan masyarakat.
“Kita bersyukur punya alam yang subur dan kita syukuri juga salah satunya ini melestarikan alam, menjaga alam, menjaga kebersihan kemudian, menanam pohon, tidak merusak lingkungan dan tidak membakar hutan,” ungkapnya.
Menurutnya, gunungan palawija yang berisikan bermacam buah-buahan hasil bumi tersebut, nantinya akan dibagikan ke masyarakat juga bagi-bagi uang koin dan ada pelepasan satu ekor ayam berbarengan dengan pelepasan ratusan ekor burung dara.
“Kekayaan alam itu juga sudah terdaftar tapi belum pernah dibranding identitas geografi kopi yang Argopuro itu salah satunya. Yang kedua ada budaya-budaya lokal yang mungkin belum terangkat,” terangnya.
Diakuinya, Kopi Argopuro ini juga punya potensi, pihaknya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso bisa mensupport baik publikasi dan lain sebagainya, bukan hanya di bagian timur saja.
“Perlu diketahui kegiatan ini dari awal murni swadaya tanpa APBD namun, antusias masyarakat sangat kompak,” pungkasnya.