Bondowoso, Sinar.co.id,- Dugaan penjarahan situs baru kubur batu di dusun Dawuhan, desa Suco Lor, kecamatan Maesan, mulai menemukan titik terang yang hanya menyisakan dua butir manik Mutisalah di dalamnya.
Sebelumnya, Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Disparbudpora Bondowoso, Heri Kusdaryanto, menyebut jika pihaknya mendapat laporan dari juru pelihara jika situs tersebut sudah terjarah sehari sebelum pihaknya melakukan monitoring ke tempat tersebut.
Dugaan Penjarahan Isi Kubur Batu
Ia menceritakan kronologi dugaan pencurian(1) itu berawal saat petani bernama Faizeh tak langsung melaporkan penemuan itu pada Senin (20/1/2025).
Namun, mendiamkan dulu kubur tersebut hingga, malamnya barulah dilaporkan pada juru pelihara yang keesokan harinya saat tim sudah mendatangi lokasi ternyata, di dalamnya sudah kosong.
“Isi kubur itu sudah kosong. Tapi kita tidak tahu juga karena di dalam itu lumpur,” terangnya.
Dilain pihak kepala desa Suco Lor, Abbaz Rian Santoso menyebut jika dirinya tidak dapat memastikan apakah dugaan penjarahan itu benar atau tidak mengingat kondisi situs tersebut berlumpur.
“Saya belum tau persisnya masih, apakah situs baru itu betul-betul dicuri atau tidak. Semisal ada bekas-bekas kunci rusak itu kan bisa diidentifikasi namun, ini kan batu yang berlumpur pula,” katanya.
Menurutnya, secara logika, yang pasti mengetahui pekerja penggali atau pemilik sawah.
“Secara akal sehat yang mengetahui itu yang bekerja atau pemilik sawah kan tidak mungkin orang lain tau. Jadi saya belum bisa menyimpulkan,” pungkasnya pada Kamis, (23/01/2025).
Diketahui, selain hanya menyisakan dua butir manik Mutisalah, dalam beberapa postingan video di media sosial, di dalam kubur batu tersebut juga menyisakan 1 botol plastik minuman yang diduga milik penjarah kubur.
Kendati demikian adanya dugaan kuat pencurian temuan Cagar budaya ini, pihak Disparbudpora Bondowoso, tidak akan melapor ke polisi. Namun, akan lebih berkonsentrasi pada penanganan status temuan kubur lempeng batu itu ke depan.
