Scroll untuk membaca artikel
LainnyaPeristiwa

Transisi Hujan Diperkirakan November 2023 Hingga Awal Tahun 2024 Paska El Nino

633
×

Transisi Hujan Diperkirakan November 2023 Hingga Awal Tahun 2024 Paska El Nino

Sebarkan artikel ini
Transisi musim hujan diperkirakan pada November paska berakhirnya El Nino pada akhir Oktober tahun 2023 hingga awal tahun 2024.
Perkebunan kering terdampak El Nino
Transisi musim hujan diperkirakan pada November paska berakhirnya El Nino pada akhir Oktober tahun 2023 hingga awal tahun 2024.
Perkebunan kering terdampak El Nino

Jakarta, Sinar.co.id,- Transisi musim hujan diperkirakan pada November paska berakhirnya El Nino pada akhir Oktober tahun 2023 hingga awal tahun 2024.

Hal ini disampaikan Kepala Prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati pada Selasa, (10/10/2023).

Transisi Hujan Diperkirakan November 2023 Hingga Awal Tahun 2024 Paska El Nino

“Prediksi El Nino diperkirakan berakhir di Oktober dan mulai transisi hujan pada November 2023,” katanya.

Selain itu, menurut Dwikorita, potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam zona El Nino saat ini, masih berpotensi terjadi.

Baca Juga: Masih Musim Kemarau Hujan Deras Disertai Angin Rusakkan Rumah di Bondowoso

“Utamanya di wilayah tiga provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur,” ucapnya.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi terjadinya kebakaran.

Kepala BMKG menyatakan bahwa, fenomena El Nino memiliki dampak yang berpengaruh pada perubahan pola curah hujan.

Baca Juga :   BMKG 7-8 Oktober, Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Lampung

Selain itu, suhu udara dan kecenderungan peningkatan titik panas di wilayah-wilayah yang rawan kebakaran hutan dan lahan.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan yang dapat menyebabkan kabut asap.

BMKG juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan untuk tujuan apapun.

Baca Juga: Banyuwangi Siapkan Antisipasi Menjaga Produksi Pangan Dampak El Eino

Pemahaman El Nino

Diketahui, El Nino adalah sebuah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air

-utamnya di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.

Fenomena alami ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.

Baca Juga :   Taman Nasional Baluran, Terjunkan 67 Personel Atasi Kebakaran Hutan

El Nino dipicu oleh peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur.

Perubahan suhu ini menyebabkan pergeseran angin dan arus laut, yang mengubah pola cuaca secara global.

El Nino disebabkan oleh peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur.

Fenomena ini terjadi secara alami dan berulang dalam jangka waktu tertentu. Berikut adalah mekanisme penyebab El Nino:

Pemanasan Suhu Permukaan Laut

Biasanya, angin pasat berhembus dari timur ke barat di kawasan Samudra Pasifik.

Angin ini mendorong air hangat ke arah barat sehingga menyebabkan permukaan air di wilayah barat Samudra Pasifik menjadi lebih hangat daripada di wilayah timur.

Redaman Bawah Permukaan

Dalam kondisi normal, lapisan air hangat di wilayah barat Pasifik tersebut didorong oleh angin pasat ke bawah permukaan laut.

Baca Juga :   Polda Jatim Ambil Alih Kasus Karhutla Bromo

Akibatnya, lapisan air lebih hangat ini terperangkap di bawah permukaan laut yang lebih dingin di wilayah timur.

Perubahan Sirkulasi Atmosfer

Ketika El Nino mulai berkembang, angin pasat melemah atau bahkan berbalik arah, sehingga menyebabkan air hangat yang sebelumnya terperangkap di bawah permukaan laut di wilayah barat naik ke permukaan.

Air hangat ini kemudian mengalir ke arah timur dan menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut di wilayah Timur Pasifik.

Perubahan Pola Cuaca Global

Peningkatan suhu permukaan laut di wilayah Timur Pasifik mempengaruhi pola cuaca global dengan mengubah distribusi panas di atmosfer.

Dampaknya dapat dirasakan di seluruh dunia, termasuk peningkatan suhu, perubahan pola hujan, dan anomali cuaca lainnya.

Ikuti update berita terbaru di Google News sinar.co.id


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page