Bondowoso, Sinar.co.id,- Dalam upaya pengembangan dan mempertahankan status Ijen Geopark dalam keanggotaan Unesco Global Geopark, Pemerintah Kabupaten Bondowoso gelar trip media Geotrip Komunitas Ijen Geopark di sejumlah Geosite Ijen Gepark pada Rabu, (11/10).
Baca Juga: Akhirnya Bondowoso Resmi Terima Sertifikat UGGp Periode 2023-2026
Diketahui, selain mempertahankan status, gelar trip media kali ini juga untuk mengembangkan Ijen Geopark atau Taman Bumi di Bondowoso utamanya dari sisi publikasi edukasi Ijen Geopark kepada publik.
Baca Juga: Apa Sih Manfaat Ijen Geopark Masuk UGG 09/09 Simak Suk
Dijelaskan pemateri Ijen Geopark Tantri Raras, pengembangan Geowisata melalui konsep Geopark di Kabupaten Bondowoso, menjadi salah satu minat menarik bagi banyak wisatawan.
“Oleh sebab itu, perlu dukungan dari berbagai lapisan dan semua sektor termasuk media,” katanya.
Baca Juga: Kaldera Ijen Purba Lahirkan Si Bungsu Kawah Ijen Hingga Legenda Darah Minak Jinggo
Pengembangan Konsep Geopark merupakan konsep yang bersifat multidimensi dan multidisiplin sehingga, dalam pengembangannya perlu sinergi dari seluruh pihak.
Geopark adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki situs warisan geologi (geosite) dan bentang alam yang bernilai.
Terkait aspek warisan geologi (geoharitage), keragaman geologi (Geodiversity), keanekaragaman hayati (Biodiversity) dan keragaman budaya (Culture Diversity).
Baca Juga: Fenomena Menawan Geosite Kalipait Bondowoso
Serta, dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan dengan keterlibatan aktif dari masyarakat dan pemerintah daerah.
Sehingga, dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Media Trip Mengenal Kopi Bondowoso dan Penangkaran Luwak
Geopark merupakan suatu konsep manajemen pengembangan kawasan secara berkelanjutan.
Secara umum, tujuan dari Geopark adalah menciptakan nilai- nilai kebersamaan (Shared Values) dalam Mengelola Alam dan budaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Geopark juga mendukung pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam SDG’s.
Hasil pengembangan konsep geopark dapat menjawab 11 dari 17 target SDG’s khususnya dalam transformasi mindset pengembangan dari pola ekstraksi menjadi pola peningkatan nilai tambah yang berkelanjutan.
Pengembangan Geopark juga kuat dalam kolaborasi dan peran serta antara pemerintah dan aktor non pemerintah (OMS, Filantrophy, Akademisi, Media, dll).
Indonesia memiliki banyak sekali potensi dan wilayah Geopark. Geopark atau Taman Bumi memiliki berbagai fungsi penting terhadap kelangsungan hidup Bumi.
Geopark sendiri adalah sebuah wilayah geografi tunggal atau gabungan, yang memiliki Situs Warisan Geologi (Geosite) dan bentang alam yang bernilai, terkait aspek Warisan Geologi (Geoheritage), Keragaman Geologi (Geodiversity).
Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), dan Keragaman Budaya (Cultural Diversity) serta, dikelola untuk keperluan konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
Dengan keterlibatan aktif dari Komunitas, Badan Usaha, Akademisi, Media dan Pemerintah, sehingga, dapat digunakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kepedulian masyarakat terhadap bumi dan lingkungan sekitarnya.
Ijen Geopark merupakan salah satu geopark di Indonesia yang mengusung tema tentang gunung Ijen Purba yang menjadi dasar pembentukan cerita geologi di geopark ini.
Serta, hubungannya dengan unsur biologi maupun budaya yang ada di sekitarnya.
Berdasarkan batas administrasi, Ijen Geopark terletak di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi dengan luas 4.723 km2.
Baca Juga: Kawasan Ijen Geopark Bukan Milik Banyuwangi Maupun Bondowoso
Ijen Geopark memiliki 21 Situs Geologi, 6 Situs Biologi dan 10 Situs Budaya.
ljen Geopark wilayah Bondowoso memiliki warisan geologi berupa kaldera terluas di Jawa.
Delineasi Ijen Geopark wilayah Bondowoso meliputi 14 Kecamatan dan memiliki 10 Situs Geologi, 2 Situs Biologi, 3 Situs Budaya Benda dan 2 Budaya Tak Benda.