Malang, Sinar.co.id,- Pendaki solo, mahasiswa Institut Pertanian Bogor Galang Edhi Swasono (20), yang hilang di Cagar Alam Pulau Sempu, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia pada Jumat, (29/12/2023) pagi. Jenazahnya ditemukan nelayan Teluk Semut, di sisi barat pulau.
Sebelumnya, Galang dilaporkan hilang saat melakukan aktivitas pendaki solo di Pulau Sempu, cagar alam yang telah dilindungi sejak 1928. Menurut keterangan saksi, Galang belum kembali saat jam makan siang hingga, memicu keputusan rombongan untuk memulai pencarian.
Meskipun pulau ini memiliki ekosistem hutan pantai, bakau, dan tropis dataran rendah yang dilindungi, belum ada tanda-tanda keberadaan Galang hingga pukul 23.00. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan pihak kepolisian.
Pulau Sempu, yang dikelilingi oleh Selat Sempu dan Samudra Hindia, menyajikan kekayaan flora dan fauna yang unik. Cagar alam ini melarang aktivitas wisata, termasuk perburuan flora dan fauna di dalamnya. Berbagai jenis tumbuhan seperti bendo, wadang, ketapang, dan waru laut tumbuh subur di pulau ini, sementara lebih dari 80 spesies burung dan mamalia turut melengkapi ekosistemnya.
Pencarian Galang si pendaki solo
Pencarian Galang pendaki solo melibatkan berbagai pihak, termasuk BKSDA Jawa Timur, Basarnas, TNI Angkatan Laut, Polisi Air dan Udara, Polisi Hutan, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan BPBD Kabupaten Malang. Terima kasih disampaikan kepada mereka serta Babinsa Sendang Biru dan nelayan setempat yang turut membantu dalam proses pencarian.
Penemuan Galang si pendaki solo ini berawal dari tim SAR gabungan yang menerima informasi dari nelayan, Jumat (29/12/2023) pagi. Saat itu nelayan melihat ada jenazah yang terapung di Teluk Semut pada pukul 07.30 WIB. Menerima informasi ini, tim SAR gabungan segera melakukan pengecekan di lokasi.
Kepala Kantor SAR Surabaya Muhamad Hariyadi mengatakan, proses evakuasi jenazah korban berjalan lancar.
“Jenazah korban berhasil dievakuasi dari lokasi penemuan ke titik evakuasi di pantai Sendang Biru, sekitar pukul 07.50 WIB,” ujar Hariyadi dalam keterangan yang diterima detikJatim, Jumat (29/12/2023).
Peristiwa ini menjadi sorotan karena Pulau Sempu sebelumnya telah dilarang untuk aktivitas wisata, menimbulkan pertanyaan tentang keamanan dan pemantauan di kawasan tersebut. Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini.
https://www.tiktok.com/@sinar.co.id//
