BANDUNG – Dalam 3 bulan, Indonesia akan menghadapi Pemilu serentak beserta dengan segala ancamannya. Bahaya penyebaran disinformasi dan ujaran kebencian yang berpotensi memicu kekerasan di dunia nyata, menjadi ancaman signifikan terutama bagi pemilih muda yang jumlahnya tumbuh besar tahun depan.
“Membekali kalangan mahasiswa dan media untuk dapat menavigasi konten online yang berbahaya secara kritis dan efektif menjadi sangat krusial di masa sekarang ini, untuk itu Nakara Foundation bekerjasama dengan UNESCO yang didanai oleh Uni Eropa dalam kerangka proyek #SocialMedia4Peace, menyelenggarakan Kompetisi Hackathon 2023, Hacking4HoaxFreeElections,” Melanie Agustine dari Nakara Foundation memaparkan.
Hackathon ini memberikan kesempatan unik bagi tim yang terdiri dari mahasiswa atau perwakilan media untuk merancang solusi inovatif dan kreatif berbasis digital yang dapat digunakan secara efektif dalam mencegah tersebarnya hoax dan ujaran kebencian selama pemilu. Berbagai bentuk inovasi dapat dipilih oleh peserta, baik itu berupa games interaktif, podcast, aplikasi, website, atau inovasi-inovasi lain yang berbasis digital.
Lebih lanjut, Melanie memaparkan bahwa, “untuk memberikan pengetahuan mengenai perancangan produk digital yang tervalidasi dan berwawasan humanis, kami menyediakan sesi workshop online bersama tim UX Specialty yang bersertifikasi internasional pada tanggal 17 November 2023. Workshop ini gratis untuk semua yang berminat mengikuti Hackathon 2023, hanya perlu mendaftar di website kami, nakara.odoo.com/hackathon2023.”
Pemenang hackathon berkesempatan memenangkan uang pengembangan sebesar total Rp200.000.000, juga kesempatan mentoring dengan narasumber-narasumber terbaik di bidangnya. Rancang ide, dan kirimkan proposal sebelum 5 Desember 2023 melalui https://bit.ly/Hackathon2023Reg. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi nakara.odoo.com/hackathon2023 atau mengontak panitia melalui email [email protected].