Bondowoso, Sinar.co.id,- Geosite Kawah Wurung merupakan salah satu volcanic cone yang terbentuk dari hasil erupsi freatomagmatik dan monogenetik (dikontrol oleh satu fase proses erupsi).
Hal ini dijelaskan Tenaga Ahli Pendidikan Masyarakat PHIG Khosnul Wahid kepada sejumlah awak media dalam gelar Geotrip Komunitas Ijen Geopark, Ijen Caldera Media Trip pada Kamis, (12/10).
Baca Juga: Media Trip Mengenal Kopi Bondowoso dan Penangkaran Luwak
Khosnul Wahid menyebut, bentukan erupsi Kawah Wurung ini, terjadi ketika magma mengalami kontak dengan lapisan batuan yang jenuh air.
Klick Juga Penjelasan PHIG 👇
Kontak tersebut akan menghasilkan uap dengan tekanan tinggi, kemudian terjadi erupsi.
Dimana, erupsi tersebut, kemudian akan menghasilkan energi yang cukup besar sehingga menghasilkan endapan seruakan (base surge) yang sangat dominan.
Kawah wurung merupakan geosite representasi dari anak gunung api pasca kaldera yang secara keseluruhan berjumlah 22 anak gunung yang muncul di dalam kaldera (Inner Caldera) sebanyak 16 Gunung api.
Gunung api maupun yang di dinding Kaldera (Ring Caldera) sebanyak 6 gunung api.
Baca Juga: Fenomena Menawan Geosite Kalipait Bondowoso
Sedangkan Gunung Raung merupakan Gunung api pasca kaldera yang muncul di luar kaldera dan saat ini masih aktif.
Geosite Kawah Wurung secara Administratif terletak di antara perbatasan Desa Jampit dan Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.
Kawasan Geosite Kawah Wurung terbentuk dari aktivitas vulkanisme yang kompleks dan mempunyai nilai keunggulan Geologi berupa tampilan Morfologi Gunung Api Teletubbies’ Intra Kaldera.
Baca Juga: Tentang Pengembangan Ijen Geopark di Bondowoso Libatkan Media
Selain itu, kompleksitas satuan Litologi penyusun Komplek Geosite Kawah Wurung disebabkan oleh sumber material dari vulkanisme Gunung Api Intra Kaldera maupun Ring Kaldera terdekat.
Kompleksitas unit Litologi sekaligus berpengaruh terhadap Mineral Petrografi penyusun batuan pada unit Litologi yang ada.
Selain menyeguhkan sunset dan sunrise, areal wisata alam Kawah Wurung juga terdapat beberapa pemandangan lain yang dapat memanjakan mata wisataean.
Seperti ratusan ternak sapi yang memang dilepas liarkan ilalang eksotis sebagai sarana pendukung berfoto dan sejumlah suguhan pesona alam lainya.
Baca Juga: Kaldera ljen Purba Lahirkan si Bungsu Kawah Ijen Hingga Legenda Darah Minak Jinggo
Selain itu, hamparan bebatuan kaldera di cekungan Kawah Wurung juga terdapat legenda bahtera asmara antara Damar Wulan yang merebut istri dari Minak Jinggo
yakni, Dewi Wahita Wieke Widowati dan Dewi Puyengan Chetty Hawafara.