Scroll untuk membaca artikel
Peristiwa

SP dari Kadinkes Tertuju ke Seorang Perawat di Maesan Tanpa Ada Alasan Jelas

880
×

SP dari Kadinkes Tertuju ke Seorang Perawat di Maesan Tanpa Ada Alasan Jelas

Sebarkan artikel ini
Sebuah Surat Perintah (SP) yang diajukan Kapus Maesan dan dikeluarkan oleh Kadinkes Kabupaten Bondowoso rupanya menuai ke kecewaan dari pihak yang bersangkutan lantaran sifatnya diduga serta-merta. Jum'at (01/03/2024).

Bondowoso, Sinar.co.id, Sebuah Surat Perintah (SP) yang diajukan Kapus Maesan dan dikeluarkan oleh Kadinkes Kabupaten Bondowoso rupanya menuai ke kecewaan dari pihak yang bersangkutan lantaran sifatnya diduga serta-merta. Jum’at (01/03/2024).

Diketahui, pihak yang menerima SP yang dianggap tak berimbang tersebut, adalah, Faisol Abrori yang saat ini bertugas sebagai abdi Negara Perawat di Puskesmas Maesan.

SP dari Kadinkes Tertuju ke Seorang Perawat di Maesan Tanpa Ada Alasan Jelas

Menurut Faisol Abrori, nomer SP yang dikeluarkan dengan dugaan tanpa ada alasan yang jelas tersebut yaitu, 800/1123/430, 9.3/2024 dan ditetapkan oleh Plt dinas kesehatan dr. Slamet Santoso pada 26 Februari 2024.

SP Sepihak

Keberadaan Surat Perintah yang ditujukan terhadap Faisol Abrori S,Kep.Ns membuatnya beranggapan bahwa, hal tersebut secara mendadak disinyalir hasil rekayasa Kepala Puskesmas (Kapus) beserta KTU Maesan.

Baca Juga :   Respon Camat Tlogosari, Weekend Healing Sambil Mengawasi Kebakaran Gunung Tunggu

“Saya dipanggil untuk menghadap Kepala dr. Yudia Candrawati beserta IKa KTU Puskesmas Maesan yang menyampaikan SP tersebut kepada saya. Namun, pernyataan maaf saya sampaikan terlebih dahulu untuk bertanya. Ada apa kok tiba-tiba keluar Surat Perintah seperti ini. Kapus menjawab hal itu dari Dinkes monggo langsung ditanyakan ke Pak Iskandar,” ujar Faisol.

Menurutnya, Inti maksud dari Dinkes tidak serta-merta memindah, dan mengeluarkan SP sebab, menurutnya Surat Perintah itu tidak berlaku sejak 2011 yang lalu.

Faisol menjabarkan, semenjak di PKM Jambesari, dirinya sudah Dinas di Pustu Sumber Jeruk selama 10 tahun.

Atas dasar tersebut Faisol mengajukan Pindah Ke Puskesmas Maesan dengan alasan pertama, Domisili, kedua ganti suasana baru agar tidak selalu di Desa mengingat umur semakin tua bukan semakin Muda.

Baca Juga :   Kotak Suara Berasap Diduga Mistis Dalam Gelar Pilkades 2023

“Lah sekarang saya dipindah tanpa alasan yang pasti dan jelas tau-tau yang sudah Dinas di Rawat Inap PKM Maesan malah di pindah lagi ke Pustu Sumber Anyar, kan Aneh…!”. Bahkan, ada satu lagi perawat yang masih berstatus P3K Surat Perintah nya dari Dinkes menjadi Koordinator Rawat Inap, jika diukur secara kedinasan masih belum layak,” cetusnya.

Lanjutnya, Dinas Kesehatan semerta merta dalam membuat Surat Perintah begitu juga pihak Manajemen Puskesmas Maesan, terkhusus Bidang Tata Usaha dan Kepala Puskesmas dr. Yudia Candrawati.

“Hal itu kuat dugaan hasil rekayasa pihak Puskesmas, kalo tidak ada usulan dari Pihak Puskesmas tidak mungkin Dinas itu langsung memindahkan/ membuat Surat Perintah apalagi pindah tempat,” tegasnya.

Baca Juga :   Transisi Hujan Diperkirakan November 2023 Hingga Awal Tahun 2024 Paska El Nino

Sementara menurut Kapus Maesan dr. Yudia Candrawati saat dikonfirmasi melemparkan ke Kabag TU Dinkes, sedangkan Plt kepala dinas justeru lempar jawaban kepada Kabag TU yakni Iskandar. Terkesan Plt Kadinkes tersebut tidak memiliki kewenangan sehingga, tidak berani menyampaikan pernyataan ke publik.

“Komunikasikan dengan pak sekdin dan kabag Tu pak Iskandar ya.” tutur dr. Slamet.

Sementara itu Kabag TU Iskandar, saat dikonfirmasi justru tidak memberikan jawaban.

“Waalaikum salam, mohon maaf kami masih di Prajekan ada tugas dinas.” tukas Iskandar.

https://www.tiktok.com/@sinar.co.id//

 

Ikuti update berita terbaru di Google News sinar.co.id


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page