Bondowoso, Sinar.co.id – Masih terindikasi oleh faktor cuaca ekstrim di musim kemarau, kembali terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan gunung Tunggu, desa Trotosari, kecamatan Tlogosari pada Sabtu, (09/09/2023).
Terpantau kejadian bencana alam karhutla saat ini, pihak pemerintah terkait harus rela bekerja keras meski dalam masa weekend.
Baca Juga:Â Terbakarnya Bukit Seranding Bondowoso Juga Terindikasi Pemicu Puntung Rokok
Dari rilease Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, kejadian karhutla di lahan pajak kawasan Gunung Tunggu, terjadi sekitar jam 19.00 Wib.
Klick Juga Video Terkait di Bawah 👇
https://vt.tiktok.com/Karhutla Gunung Tunggu Bondowoso//
Adapun kawasan yang terbakar, tercatat ditumbuhi bambu, pohon albasia juga pohon jati emas serta alang-alang, semak belukar dan Rumput Gajah.
https://fb.reel/Karhutla Trotosari Bondowoso//
Klick Juga Video Terkait di Atas 👆
Menurut Camat Tlogosari H. Zulfikar Ardiansyah, SH, pihaknya bersama BPBD, Satpol PP, Koramil, Kepala desa dan perangkat desa Trotosari melakukan Pengawasan dari lereng gunung Tunggu.
“Kami lakukan konsolidasi antar petugas instansi, meminta bantuan dari masyarakat sekitar untuk melakukan pengawasan.
Melakukan himbauan kepada warga masyarakat khususnya yang berdomisili di lereng Gunung Tunggu juga melaporkan perkembangan,” jelasnya.
Klick Juga Video Terkait di Bawah 👇
https://twitter.com/the_journalist7/Karhutla Gunung Tunggu BWS//
Menurut H. Zulfikar, tim terkait, sengaja tidak melakukan pemadaman dikarenakan lokasi pusat titik api memang tidak memungkinkan untuk diakses mobil damkar maupun dengan pemadaman manual.
“Selain jaraknya yang memang cukup jauh dan jauh dari permukiman, akses jalannyapun mendomonasi perbukitan yang terjal,” ungkapnya.
https://www.instagram.com/reel/Karhutla BWS/Sabtu Pon/
Klick Juga Video Terkait di Atas 👆
Oleh karenanya, tambah Zulfikar, ditengah ekstrimnya musim kemarau saat ini, pihaknya menghimbau agar masyarakat khususnya di wilayah kecamatan Tlogosari, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.
“Weekend healing nya di lereng bukit saja mas, sambil menjaga kemungkinan terjadi perembetan api hingga ke lereng gunung,” ucapnya sambil menyeruput kopi hangat.
Camat Tlogoaari ini juga menghimbau kepada masyarakat, untuk senantiasa menghindari hal-hal yg berpotensi mengakibatkan terjadinya kebakaran.
“Jika melihat potensi titik api yg berpotensi menjadi kobaran besar, saya harap segera melapor kepada pihak terkait,” pungkasnya.