Bondowoso, Sinar.co.id,- Di bulan Ramadhan 1446 H, kelompok masyarakat (Pokmas) Tlogosari Sejahtera (TS), rubah sementara realisasi bantuan permakanan lansia dari menu makan pagi dan sore menjadi menu makan buka dan sahur dengan juknis dan tekhnis sesuai prosedur.
Hal ini disampaikan ketua Pokmas TS, Widi Bahtiar usai kontrol prosesi masak menu buka dan sahur di dapur umum wilayah kecamatan Tlogosari pada Selasa, (25/03/2025).
Menurut Widi Bahtiar yang baru satu tahun sejak 2024 lalu menjadi leding sektor realisasi bantuan tersebut, untuk di wilayah kecamatan Tlogosari ada 99 lansia tunggal yang menjadi penerima manfaat dari program tersebut setiap harinya.
“Jika sebelum puasa kita kirimkan bantuan permakanan di pagi hari untuk sarapan pagi dan makan malam maka, di bulan puasa ini kita rubah diantarkan sore hari menjelang berbuka puasa sekaligus untuk menu sahur,” ungkapnya.
Widi menyebut, untuk menunya masih konsisten sesuai arahan dari Kemensos RI yakni, dua porsi nasi plus lauk pauknya sesuai standar juknis yang berlaku menggunakan katagori sarapan pagi dengan jenis menu basah / berkuah dan makan malam dengan menu kering.
“Jadi, karena dua menu itu kita antar di waktu yang sama maka, untuk menu makan malam atau menu sahur diupayakan dengan menu kering yang sifatnya tidak mudah basi saat dikonsumsi dengan jeda waktu dari pagi ke malam atau dari buka ke sahur,” ungkapnya.
Ketua Pokmas Tlogosari Sejahtera (TS) Jadikan Kritikan Sebagai Motivasi Kebaikan
Dari seluruh penerima bantuan tersebut, ia juga sengaja menyampaikan sosialisasi jika nantinya ada keluhan dalam layanan program tersebut, pihaknya bersedia menerima kritik serta saran dan siap merubah layanan dengan tanpa melanggar aturan/prosedur yang diberlakukan.
“Alhamdulillah, sejak saya pegang leding sektor realisasi dari bantuan ini, sama sekali belum pernah ada keluhan dari penerima. Malah banyak penerima yang mengaku sangat menikmati program tersebut,” ungkapnya.
Tusi Camat Sebagai Pengawas Realisasi Program
Sementara, Camat Tlogosari Rian Hidayat, yang sesekali turut mengawasi realisasi program tersebut, mengatakan jika pihaknya akan selalu menerapkan pengawasan maksimal untuk kepentingan masyarakat utamanya dalam pengawasan program permakanan lansia ini.
“Hal yang selalu saya sampaikan kepada pokmas Tlogosari sejahtera, supaya dalam merealisasikan program permakanan lansia ini, hendaknya menganggap penerima sebagai keluarga bahkan kita sendiri,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjutnya, apa yang akan diberikan untuk kaum membutuhkan hendaknyalah juga patut dikonsumsi oleh kita sendiri.
“Anggaplah lansia yang kita beri makan adalah orang tua atau mbah kita sendiri sehingga, dari menu makan, penyampaian, pelayanan dan perlakuan petugas akan sama selayaknya mereka memperlakukan orang tua sendiri,” pungkasnya.
Diketahui, program ini merupakan program Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) yang menargetkan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) untuk lansia tunggal dan disabilitas tunggal dari Kementrian Sosial (Kemensos) RI yang diberlakukan sejak tahun 2022 silam hingga saat ini.
Adapun tujuan program ini untuk penghormatan, perlindungan dan jaminan sosial dalam pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan dan nutrisi agar memperoleh kehidupan layak dengan indeks Rp.30 ribu per orang perhari untuk dua kali makan.