Bondowoso, Sinar.co.id,- Dalam rangka peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 571-1445 H, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bondowoso, gelar doa bersama dan sholawatan di gedung serbaguna Panjaitan, Kelurahan Dabasah, Kec/Kab. Bondowoso, pada Selasa Malam, (17/10/2023).
Diketahui, dalam momentum maulid Nabi kali ini, PKS Bondowoso menggandeng PCNU Bondowoso dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai koalisi PKS dalam pemenangan Pilpres Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Disampaikan, Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan, S.IP, momentum kali ini, PKS mengusung tema Maulid membawa perubahan.
“Diharapkan ke depan, PKS bisa bersama PKB dapat membawa perubahan pada masyarakat Jawa Timur khususnya, di Bondowoso,” katanya.

Dengan adanya koalisi PKB dan PKS serta, mengantongi jumlah suara 1,3 juta di Jawa Timur pada 2019, Irwan Setiawan, mengaku optimis Bondowoso, bisa meraup 50 ribu suara pada pemilu 2024 mendatang.
Saat ditanya terkait adanya asumsi jika PKS anti Maulid dan Sholawatan, Irwan Setiawan mengatakan jika partainya saat ini mengusung tema Islam Rahmatan Lilalamin.
“Sehingga, Maulid ini merupakan momentum yang tak dapat dipisahkan dari PKS. Selama ini juga sering dilakukan dan Alhamdulillah hari ini bersinergi dengan PKB,” ungkapnya.
Sementara, menurut Ketua DPC PKB Bondowoso, Ahmat Dhafir, jika PKB tidak mungkin berdiri sendiri begitupun PKS.
Dan terkait strategi pemenangan Amin di Bondowoso, Ahmat Dhafir mengaku tidak perlu strategi.

“Yang penting Bondowoso aman, damai, kondusif, Amiin,” katanya.
Ia juga meminta kepada semua lapisan untuk dapat menghormati pilihan Rakyat.
“Jangan sampai karena beda pilihan, lalu merusak tatanan kehidupan dalam bermasyarakat. Apalagi kemudian, menjadi ancaman ketahanan Bangsa dan Negara,” ungkap Ahmat Dhafir.
Menurutnya, mingingat negara Indonesia, merupakan negara demokrasi maka, dalam pemilu lima tahunan ini, juga merupakan bagian dari proses domokrisi.
“Namun jangan dianggap tidak penting. Karena, ini bagian dari proses (domokrisi) maka, bagaimana kemudian, kita dapat menjaga kemerdekaan untuk diwariskan pada generasi kita,” pungkasnya.