Jember, Sinar.co.id,- Seorang pemuda asal Desa Kamal, Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember , Imam Baihaki. baru-baru ini membuat gebrakan luar biasa dengan berhasil meraih gelar akademik hanya dalam waktu 3 tahun 8 bulan dengan IPK 3,71.
Keberhasilan ini semakin mengesankan mengingat Imam Baihaki dari keluarga sederhana yang tinggal di desa.
Baihaki, yang sebelumnya dikenal sebagai siswa aktif di pondok yang berada di desa gumuksari kotok yaitu pondok pesantren al Kholili darunnajah. Ia menunjukkan dedikasi dan kerja keras yang tinggi dalam mencapai tujuannya.
Meskipun menghadapi berbagai keterbatasan ia tetap berkomitmen untuk belajar dengan tekun dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.
Latar belakang keluarganya, Baihaki yang merupahkan putra dari Bpk Moch Asripin dan Ibu Kiptiah yang merupakan petani sederhana, mendukung penuh upaya Baihaki.
Orang tuanya yang bekerja keras selalu mendorongnya untuk mengejar pendidikan sebagai jalan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Gelar Baihaki ini menjadi kebanggaan bagi seluruh keluarga besar dan inspirasi bagi banyak orang.
Imam Baihaki merupakan mahasiswa yang memiliki jejak aktif dalam organisasi baik di eksternal dan internal.
Baihaki mulai masuk kuliah masuk sudah aktif di organisasi pergerakan mahasiswa islam Indonesia (PMII), Ia juga menjadi pengurus di PMII di tingkatan rayon sebagai pengurus anggota advokasi pada periode 2023/2024.
Pemuda Desa Kamal
Selain itu uga aktif organisasi internal kampus yaitu di HMPS MPI sebagai ketua bidang kaderisasi 2022/2023. Tak hanya hal itu ia juga melanjutkan tinggat organisasi di DEMA/BEM Fakultas ia pernah menjabat sebagai Ketua DEMA/BEM Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan (FTIK) 2023/2024.
Tak hanya hal itu Baihaki juga menjadi pengurus di PMII komisariat UIN KHAS Jember sebagai Kabiro Keagamaan priode 2024/2025. Dan juga ia menjabat sebagai Menteri Luar Negri (MENLU) di DEMA/BEM UIN KHAS JEMBER.
Banyak beredarnya stigma tentang mahasiswa yang aktif dalam organisasi biasanya akan molor kuliah, tetapi Baihaki membantah akan hal itu ia berkata :
“Tolak ukur kemoloran dalam kuliah buka aktif dalam organisasi. tetapi melewati usaha dan ketekunan, batasan tidak akan menghalangi seseorang untuk meraih impian yang menyandang gelar sarjana dengan tepat waktu.
Jika tidak aktif dalam organisasi saya rasa masih sedikit sulit melewati rintangan menyelesaikan studi dan mungkin masih bingung sana sini menyusun penelitian,” ujarnya.
Dengan pencapaiannya ini, Baihaki tidak hanya membawa nama baik di keluarga besar akan tetapi juga bisa menjadi pedoman bagi pemuda desa Kamal.
Keberhasilan Imam Baihaki ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda di desanya dan daerah sekitarnya untuk terus berusaha dan percaya pada kemampuan diri mereka sendiri.
Tidak ada yang tidak mungkin selagi kita berusaha, kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi.
https://www.tiktok.com/@sinar.co.id//