Lebak, Banten, Sinar.co.id, –Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) gula aren di Kabupaten Lebak, Banten menjadi andalan ekonomi masyarakat pedesaan di daerah itu.
Produksi gula aren yang diproduksi mencapai 5 ton/pekan dengan harga Rp40 ribu/kilogram, sehingga menghasilkan omzet Rp800 juta/bulan.
Hal ini tentu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat setempat mulai dari petani, penyedap, buruh panggul hingga pengguna jasa transportasi.
Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Mitra Mandala Kabupaten Lebak Anwar Aan menyebutkan bahwa perkebunan pohon nira yang dimiliki oleh petani seluas 170 hektare dengan jumlah petani 148 orang.
Saat ini, produksi gula aren masuk kategori organik karena lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan saat ini pelaku UMKM gula aren tercatat 5.815 unit dan mampu menghasilkan omzet hingga mencapai Rp 96,65 miliar per tahun.
“Kami meyakini produksi gula aren dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, dan kami meminta pelaku UMKM gula aren baik bentuk cetak maupun halus ditingkatkan mutu dan kualitas,” ujarnya.