Bondowoso, Sinar.co.id – Mewakili Bupati Bondowoso, Sekretaris Daerah (Sekda) Bambang Sukwanto, bersama pihak Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bondowoso.
Juga beberapa jajaran pejabat daerah yang lain, kukuhkan pencanangan desa Karangmelok, kecamatan Tamanan, Sebagai Desa Budaya Tahun 2023.
https://www.tiktok.com/@the_journalist16/Video Asyik
Gelar di pendopo kantor desa Karangmelok yang sekaligus ajang selamatan desa kali ini, tampak beberapa kebudayaan khas desa setempat yang ditampilkan.
https://www.facebook.com/@the_journalist16/
Mulai dari, kebudayaan tosan aji, tari tarian, lepas merpati, ludruk, silat dan beberapa kebudayaan lain.
Menurut Sekda Bondowoso, Bambang Soekwanto, prospek kemajuan budaya di Bondowoso ini akan menjadi tantangan Disparbudpora Bondowoso ke depan.
“InsyaAllah kedepan dianggarkan sebagai agenda tahunan dan masuk dalam kalender event tahunan di Disparbudpora Bondowoso,” katanya singkat pada Jumat, (28/07/2023).
https://twitter.com/the_journalist7/videonext
Dijelaskan Kepala Disparbudpora, Mulyadi, dengan dikukuhkannya desa Karangmelok sebagai desa budaya, bertambah jumlah dari semula ada 5 desa, saat ini menjadi 6 desa budaya se Kabupaten Bondowoso.
Diantaranya, desa Ramban Kulon kecamatan Cerme, desa Prajekan Lor, kecamatan Prajekan, desa Belimbing, kecamatan Klabang.
Desa Banyuputih, kecamatan Wringin, desa Sukosari Kidul, kecamatan Sumber Wringin dan desa Karangmelok, kecamatan Tamanan.
“Untuk menjadi desa budaya, harus ada kajian bahwa, kebudayaan di desa itu betul-betul dilestarikan,” jelasnya.
Menurut Mulyadi, di desa Karangmelok ini, tercatat ada 8 kebudayaan yang dilestarikan secara temurun sampai dengan saat ini.
“Harapannya kebudayaan ini dapat tersuport lebih optimal utamanya dalam penganggaran event seperti ini,” harapnya.
Sementara dijelaskan Mahfud, kepala desa Karangmelok, dunia tosan aji, menjadi salah satu budaya istimewa di desanya diantara budaya lain yang dapat dikembangkan lebih luas lagi.
“Keris ini sebagian dari sejarah budaya yang pemegangnya tidak bisa sembarangan.
Saya bangga memiliki keris yang beda dari pusaka-pusaka lainnya,” kata Mahfud.
Menurutnya, dengan selamatan dan pencanangan ini, mudah mudahan dapat dilestarikan dan bermanfaat luas bagi masyarakat.