Bondowoso, Sinar.co.id – Bersama Universitas Airlangga (Unair) pihak Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) gelar audiensi untuk pendampingan dalam Program Desa Eliminasi Stunting (Desa Emas), di Bondowoso.
Klick Juga Tautan Video Terkat di Bawah 👇
https://vt.tiktok/Program-Desa_Emas/Bondowoso
Gelar audiensi kali ini, pihak Unair langsung diterima Bupati Bondowoso KH. Salwa Arifin, Sekretaris Daerah dan juga OPD terkait di peringgitan Pendopo RBA Kironggo pada Selasa, (05/09/2023).
Klick Juga Tautan Video Terkat di Bawah 👇
https://twitter.com/the_journalist7/Desa/Emas Bondowoso/
Menurut Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah, audiensi bersama Unair kali ini, berhubungan dengan pelaksanaan percepatan stunting.
Klick Juga Tautan Video Terkat di Bawah 👇
https://www.instagram.com/reel/PROGRAMDESAEMAS_BONDOWOSO//
“Dimana, prevalensi stunting saat ini berada di posisi 32% dan di tahun 2024 nanti, kita optimis bisa mengejar angka 14%,” ungkapnya.
Klick Juga Tautan Video Terkat di Bawah 👇
Facebook.com/reel/5Desa ProjeckDesa Emas/Bondowoso//
“Intinya adalah bagaimana stunting di Kabupaten Bondowoso ini, segera bisa turun. Kita tahu hari ini kita ada di posisi 32% prevalensi stunting,” katanya.
Menurutnya, untuk di Bondowoso saat ini ada lima desa yang menjadi pilot project penanganan stunting yang akan ditarget dalam program desa emas.
“Jadi lima desa itu, ada di Kecamatan Wringin Telogosari Botolinggo Cermee dan Binakal,” terangnya.
Anisatul Hamidah juga berharap setelah program desa emas di lima desa tersebut, akan ada tindak lanjut program dalam cakupan yang lebih luas.