JAKARTA – Sejarah indonesia adalah sejarah anak muda, fase demi fase perubahan indonesia adalah noktah pencapaian anak-anak muda dalam mendobrak zamannya
Pasca Runtuhnya kepemimpinan Tiran Orde baru, indonesia menyambut fajar demokrasi. Kran keterbukaan kesempatan kian terbuka, anak-anak muda dari lintas golongan menjajal pengabdiannya di rimba raya politik
Politik yang dulu hanya identik dengan orang-orang tua yang establised dan Mapan kini bergeser, bahwa semua memiliki kesempatan yang sama. Muda justru menjadi representasi perjuangan, Muda adalah simbol ide-ide segar, Muda adalah simbol kebaruan, Muda Menjadi simbol harapan-harapan Baru.
Di jawa timur ada satu anak muda yang tak asing lagi malang melintang dalam dunia pergerakan aktivisme mahasiswa, Pemuda itu bernama Abdul Ghoni, Kecakapannya dalam membangun jejaring politik baik pada kalangan elite maupun kalangan akar rumput telah banyak diakui tokoh-tokoh baik senior maupun junior, kawan maupun lawannya memiliki rasa segan serta Respect yang sama padanya.
Berbicara Tokoh muda di republik indonesia pasti selalu identik dengan pergolakan organisasi kepemudaan, begitupula Abdul Ghoni sedari SMP ia telah bergelut dan mencintai Dunia Pramuka. Melalui Pramuka jiwa sosial serta jiwa kemasyarakatannya mulai tumbuh
Saat masuk dunia Kampus pilihan Ghoni justru merupakan pilihan yang kurang populer bagi kalangan pemuda berjiwa sosial seperti dirinya, ia justru masuk jurusan keperawatan. Namun sekat ilmu keperawatan yang ia tempuh tidak dapat membendung arus jiwa kepemimpinan yang tumbuh dalam dirinya. Saat fase kuliah inilah Karier Politik Pergerakan Abdul Ghoni Dimulai.
ia memilih untuk bergabung dengan Organisasi Gerakan Kepemudaan yand dikenal dekat dengan basis Ideologi NU yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
Di PMII inilah Ghoni melatih seni Advokasi rakyat, Seni memimpin dan seni berpolitik.
Pertama ia menjadi ketua PMII Komisariat STIB UBI Banyuwangi sebagai fase awalnya mengibarkan layar Kepemimpinan Pergerakan
Kemudian ia mendapat kepercayaan yang lebih besar lagi pada tahun 2015 menjadi Nahkoda PMII Banyuwangi sebagai Ketua
Lalu pada periode 2016-2018 saat telah merampungkan studi S1-nya di banyuwangi, Ghoni memulai kiprah Pergerakan di Jawa Timur Sebagai Ketua Kaderisasi PMII Jawa Timur
Arus Kepemimpinan dan Kecakapannya di dalam maupun di luar organisasi, gaya komunikasinya yang disukai banyak kader lintas cabang, serta rajutan politiknya yang rapi pada banyak tokoh-tokoh sosial-politik di jawa timur membuatnya mendapat amanah untuk menjadi nahkoda kapal besar PMII Jawa Timur periode 2018-2022
Semasa menjadi ketua PMII Jawa Timur inilah sepak terjang Abdul Ghoni banyak diakui, pendekatan yang ia gunakan berbeda dengan gaya aktivis mahasiswa biasanya yang terkesan Frontal dan konfrontatif, Ghoni dikenal karena pendekatan yang ia gunakan ialah pendekatan problem solfing dan jalan tengah. Mempertemukan para pihak yang tengah berkonflik baik dari kubu masyarakat maupun kubu goverment, ia mencoba mencari titik temu diantara perbedaan-perbedaan antara rakyat dan pemerintah.
Berkat prestasi gemilangnya tersebut ia kemudian dipercaya oleh rekan-rekan cipayung jawa timur untuk menjadi direktur Rumah Kebangsaan Jawa Timur sebuah wadah yang menjadi rumah aspirasi bagi semua organisasi ekstra mahasiswa Di Jawa Timur
Memasuki tahun politik menjelang 2024, genderang tabuh transisi anak-anak muda organisasi ekstra mulai bertransformasi menuju ruang politik Praktis. Begitupula Abdul Ghoni seturut dengan pilihan jurusan kuliahnya ketika S1 yang tidak mainstream pilihan Partai Politik sebagai kapal perjuangan yang ia pilih pun merupakan partai yang masih terhitung baru dalam belantara rimba raya politik indonesia, pilihannya jatuh pada PSI (Partai Solidaritas Indonesia) sebuah partai yang pada pemilu 2019 masih belum memenuhi Target Parlement Treshould 5% sebagai syarat partai politik dapat mengirimkan anggota-anggota menjadi legislator di senayan. Tapi begitulah anak muda, Ghoni yang sedari kecil terbiasa melawan arus nasib memilih untuk sekali lagi bertaruh, berjuang melalui PSI yang sepertinya akan melakukan perubahan besar sejak tampuk kepemimpinannya berpindah dari Giring nidji ke Kaesang Pangarep.
Abdul Ghoni kini maju sebagai Calon Anggota Legislatif DPR-RI dari Partai Solidaritas Indonesia mendapat Nomor urut 2 dan maju melalui dapil III Jatim yakni meliputi Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso.
ia kini sekali lagi bertaruh dalam jalan pedang perjuangan, mungkin ia terinspirasi dari Tokoh muda awal republik kita yakni Sutan Sjahrir yang berkata “hidup yang tidak dipertaruhkan, tidak akan dimenangkan”