Banyuwangi, Sinar.co.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyiapkan antisipasi untuk menjaga produksi pangan khususnya beras.
Hal ini disebabkan akibat dampak fenomena El Nino yang memicu terjadinya kemarau panjang.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan telah menginstruksikan OPD terkait untuk memonitor.
Dan memastikan produksi pangan tetap terjaga.
Baca Juga: Mumi Berabad Abad Ditemukan Terawat di Papua
“Kami telah memerintahkan Dinas PU pengairan untuk terus memantau debit air di dam dan bendungan agar sawah bisa dialiri air dengan baik.
Sementara itu Dinas Pertanian juga diminta untuk mengecek produksi beras,” ujar Bupati Ipuk.
Baca Juga: Taman Nasional Baluran Pitutup Pntuk Padamkan Kebakaran
Data terakhir yang diperoleh menunjukkan bahwa tempat penampungan air sejumlah dam di Banyuwangi masih cukup.
Meskipun debit airnya lebih kecil dari waktu normal.
Petani masih bisa melanjutkan aktivitasnya dengan menanam varietas padi yang tahan terhadap kekurangan air.
Baca Juga: Taman Nasional Baluran Terjunkan 67 Personel Atasi Kebakaran Hutan
Stok beras di Kabupaten Banyuwangi masih surplus hingga akhir tahun. Luas panen padi untuk bulan September,
-Oktober dan November seluas 28.875 hektare dengan produksi 192.797 ton gabah atau 122.807 ton beras.
Diketahui, El Nino adalah sebuah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air
-utamnya di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.
Fenomena alami ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.
Baca Juga: Terbakarnya Bukit Seranding Bondowoso Juga Terindikasi Pemicu Puntung Rokok
El Nino dipicu oleh peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur.
Perubahan suhu ini menyebabkan pergeseran angin dan arus laut, yang mengubah pola cuaca secara global.
El Nino disebabkan oleh peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur.
Fenomena ini terjadi secara alami dan berulang dalam jangka waktu tertentu. Berikut adalah mekanisme penyebab El Nino:
Pemanasan Suhu Permukaan Laut
Biasanya, angin pasat berhembus dari timur ke barat di kawasan Samudra Pasifik.
Angin ini mendorong air hangat ke arah barat sehingga menyebabkan permukaan air di wilayah barat Samudra Pasifik menjadi lebih hangat daripada di wilayah timur.
Redaman Bawah Permukaan
Dalam kondisi normal, lapisan air hangat di wilayah barat Pasifik tersebut didorong oleh angin pasat ke bawah permukaan laut.
Akibatnya, lapisan air lebih hangat ini terperangkap di bawah permukaan laut yang lebih dingin di wilayah timur.
Perubahan Sirkulasi Atmosfer
Ketika El Nino mulai berkembang, angin pasat melemah atau bahkan berbalik arah, sehingga menyebabkan air hangat yang sebelumnya terperangkap di bawah permukaan laut di wilayah barat naik ke permukaan.
Baca Juga: Respon Camat Tlogosari Weekend Healing Sambil Mengawasi Kebakaran Gunung Tunggu
Air hangat ini kemudian mengalir ke arah timur dan menyebabkan peningkatan suhu permukaan laut di wilayah Timur Pasifik.
Perubahan Pola Cuaca Global
Peningkatan suhu permukaan laut di wilayah Timur Pasifik mempengaruhi pola cuaca global dengan mengubah distribusi panas di atmosfer.
Dampaknya dapat dirasakan di seluruh dunia, termasuk peningkatan suhu, perubahan pola hujan, dan anomali cuaca lainnya.