Bondowoso, Sinar.co.id,- Atas munculnya kritikan dari sejumlah kegiatan Pemerintah Kabupaten Bondowoso yang menggelar beberpa program dengan terjun langsung ke masyarakat, Pj Bupati Bambang Soekwanto menjawab jika kritikan itu tergantung dari cara pandang masing-masing.
Diketahui sebelumnya, Pemkab Bondowoso menggelar acara serap aspirasi untuk menentukan kebijakan dengan brand acara Abeg Rembeg yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso disejumlah tempat pusat masyarakat.
Namun demikian, program tersebut mendapatkan kritikan karena dianggap tidak efisien dan terkesan hanya menjadi program pencitraan diri belaka dari sosok PJ Bupati Bondowoso.
PJ Bupati Bambang Soekwanto
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Bambang Soekwanto menganggap kritikan tersebut sebagai hal yang lumrah dari respon masyarakat.
“Tidak apa yang namanya kritikan itu kan dari Pemkab sendiri, tidak anti kritik. Cuman memang banyak yang tidak memahami hingga seolah-olah Abeg Rembeg ini apa sih,” jelasnya usai acara Abeg Rembeg di desa Penanggungan, kecamatan Maesan pada Selasa, (14/05/2024).
Menurut Pj Bupati Bambang Soekwanto, dirinya memiliki tujuan untuk jemput bola terkait dengan pelayanan bagaimana, masyarakat dapat dimudahkan dalam sisi pelayanan utamanya atas keluhan di masyarakat bawah termasuk petani.
“Mereka mempunyai hak efisiensi jadi, gak perlu keluar biaya ke kota (untuk mengurus kebutuhan administrasi),” jelasnya.
Saat ditanya apakah beragam kegiatan turun ke masyarakat merupakan suatu upaya pencitraan diri, Pj Bupati Bambang mengaku jika hal tersebut tergantung pada cara padang masing-masing.
“Kalau saya pribadi ya, terserah pada bagaimana cara mereka melihatnya. Saya hanya melaksanakan apa yang menjadi amanah yang saya emban dan saya kan dievaluasi tiap tiga bulan,” ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso, Hendri Widotono menyebut untuk acara Abeg Rembeg ini menjaring aspirasi tidak hanya seputar pertanian saja namun juga seputar aspirasi lain mencakup kewenangan Pemkab Bondowoso.
“Jadi bukan hanya petani saja tapi, juga aspirasi terkait jalan, internet kemudian air bersih. Nah itu artinya terintregasi, tidak hanya satu ansit bidang namun multi bidang sehingga multi OPD,” pungkasnya.