Blitar, Sinar.co.id,– Padepokan Gus Samsudin menelan korban jiwa seorang wanita inisial SW (59) yang ditemukan tak bernyawa dalam posisi terlentang di salah satu toilet padepokan Nuswantoro, Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Blitar pada 11 Desember 2023 yang lalu.
Meski keluarga korban SW yang merupakan warga Morokrembangan, Krembangan, Surabaya ini, menolak atas korban dilakukan autopsi namun, pihak Mapolres Blitar mengaku tetap akan mendalami kasus tersebut.
Kapolres Blitar AKBP Wiwit Adisatria mengatakan berdasar keterangan dari dinas terkait, padepokan yang berlokasi di alamat tersebut tidak lagi memiliki izin penyelenggaraan pengobatan alternatif sejak Bulan Agustus 2022.
Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan sejumlah dugaan.
“Kami masih dalami, apakah padepokan tersebut memang sedang membuka praktik pengobatan, apakah tewasnya korban berkaitan dengan adanya praktik pengobatan yang dilakukan padepokan Gus Samsudin tersebut,” pungkasnya usai kegiatan Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin Semeru 2023 di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Jum’at (15/12/2023).
AKBP Wiwit juga mengatakan dari hasil pemeriksaan tim inafis dan nakes, tidak di temukan adanya kekerasan terhadap jasad korban.
“Kalau dari informasi yang kami dapatkan, dari tim inafis dan nakes dari puskesmas situ, menyatakan bahwa hasil pemeriksaan fisiknya tidak ditemukan adanya kekerasan,”ujar AKBP Wiwit.
Masih kata Kapolres Blitar, pihaknya juga mendapat informasi dari keluarga korban bahwa, yang bersangkutan memang memiliki riwayat penyakit darah tinggi kolesterol dan semacam komplikasi.
Tanggapan Dinkes Blitar atas Tragedi Padepokan Gus Samsudin
Sementara, Kepala Dinkes Kabupaten Blitar, Christine Indrawati, mengatakan, pengecekan lapangan akan dilakukan, terutama untuk memastikan apakah benar ada praktik pengobatan alternatif atau tradisional di pondok yang dulu bernama Padepokan Gus Samsudin itu.
“Kami akan lihat kembali apa benar buka praktik pengobatan. Kalau iya kan salah itu karena tidak punya izin, tapi kok tetap praktik pengobatan,” ujar Christine, Kamis malam.
Menurut Christine, Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar belum pernah mengeluarkan izin praktik pengobatan untuk pondok tersebut.
Diketahui, Gus Samsudin merupakan seorang dukun sekaligus You Tuber yang membuka padepokan pengobatan seperti banyak postingan di kontennya.
Dirinya terpantau mulai terkenal di berbagai media sosial pasca kedoknya dibongkar oleh Marcel Radhival / Pesulap merah pada dekade pekan yang lalu.
https://www.tiktok.com/@sinar.co.id//