Scroll untuk membaca artikel
ArtikelTradisional

Mumi Berabad Abad Ditemukan Terawat di Papua

Redaksi
2020
×

Mumi Berabad Abad Ditemukan Terawat di Papua

Sebarkan artikel ini
Eli Mabel berharap generasi penerusnya dapat mempertahankan budaya leluhur, salah satunya merawat mumi nenek moyangnya yang sudah berusia berabad-abad.
Eli Mabe membopong mumi leluhurnya
Eli Mabel berharap generasi penerusnya dapat mempertahankan budaya leluhur, salah satunya merawat mumi nenek moyangnya yang sudah berusia berabad-abad.
Eli Mabel membopong mumi leluhurnya

Wamena, Sinar.co.id –, Salah satu pemimpin suku Dani, Eli Mabel berharap generasi penerusnya mempertahankan budaya leluhur, merawat mumi nenek moyangnya yang sudah berusia berabad-abad.

Eli Mabel memaparkan hal tersebut diharapkan mengingat, tradisi kuno yang dari lampau dipertahankan,-

saat ini semuanya sudah lenyap di antara orang-orang Dani di dataran tinggi tengah Papua.

Untuk budaya merawat mumi leluhur ini, kata Eli Mabel mungkin hanya dirinya yang saat ini masih mempertahankan.

Diketahui, sosok hitam nan mengecil yang dibawanya adalah Agat Mamete Mabel, seorang kepala suku yang memerintah desa terpencil di Papua Indonesia sekitar 250 tahun yang lalu.

Setelah kematiannya, dia dimumikan dengan metode asap dan minyak hewan.

Baca Juga :   Mengenal Kabupaten Jember Sisi Administratif

Sebuah kehormatan yang hanya disediakan untuk para tetua penting dan pahlawan lokal di antara suku Dani.

Sembilan generasi dan keturunan Eli Mabel adalah kepala suku di desa Wogi.

Dimana desa Wogi merupakan sebuah desa terisolasi di luar Wamena yang hanya dapat dicapai dengan mendaki dan kano.

Katanya usia pasti Agat Mamete Mabel tidak diketahui namun, ia adalah orang terakhir di desa yang menerima pemakaman seperti itu.

Sekali biasa di antara leluhurnya, metode ritual pembalseman asap tidak lagi dipraktikkan.

Misionaris Kristen dan pemangku Muslim mendorong orang-orang suku untuk menanam mayat dan tradisi mumipun memudar seiring berjalannya abad.

Baca Juga :   Habis Gelap Terbitlah Megawati

Tetapi meski demikian, Tuan Mabel tetap ingin mempertahankan ritual kuno dan ritual untuk generasi mendatang.

Mumi, yang dihiasi dengan gading babi yang menggantung di sekitar tubuh.

Hiasan kepala berbulu dan Koteka tradisional, terletak di sebuah gubuk yang dikenal sebagai “honai”.

Pondok jerami berkubah lebar ini dirawat sepanjang tahun oleh beberapa penduduk desa.

Eli Mabel terpilih sebagai sosok yang menjaga api tetap menyala untuk memastikan mayat tetap kering dan terjaga.

Pertahankan Mumi Leluhur

Pak Mabel bilang, tugas merawat mumi leluhur sering jatuh kepadanya.

Dia telah menghabiskan banyak malam tidur sendirian di honai, memastikan tidak ada kerusakan yang menimpa mumi leluhurnya.

Baca Juga :   Tempat Eksotis ini, Dipercaya Tersambung Dengan Sang Semesta

Pada akhirnya tugas merawat ibu akan diteruskan ke orang lain.

Mabel berharap keempat anaknya akan bertanggung jawab untuk menjaga budaya mereka tetap hidup.

Tetapi, beberapa dari mereka tinggal di provinsi yang jauh di pusat-pusat kota yang lebih padat penduduk Indonesia.

Suku-suku Dani kuno di separuh pulau New Guinea di Indonesia terputus dari dunia luar sampai abad ke-20.

Tanah air mereka di Lembah Baliem diisolasi oleh lembah yang curam, lebat, kasar dan hutan dataran tinggi yang lebat.

 

Ikuti juga update berita terbaru sinar.co.id di Google News

Bergabung di saluran berita sinar.co.id di saluran WhatsApp