Bondowoso, sinar.co.id,- Pasca video korban begal durasi 6 detik yang menghebohkan berbagai kalangan beredar di sejumlah kanal media sosial, jajaran Polsek Tlogosari release video pernyataan jika informasi dimaksud adalah informasi tidak benar atau hoax.
Sebelumnya, video korban todong dibuat oleh Supriyati seorang wanita warga dusun Krajan desa Pasarejo Rt 10/02 kecamatan Wonosori.
Dalam video yang beredar, Supriyati mengaku jika dirinya telah menjadi korban begal oleh 3 lelaki bertubuh besar yang membegal motornya dengan ancaman menodongkan sajam jenis clurit dan pisau.
Disampaikan Kapolsek Tlogosari, Iptu I Nyoman Nengah, atas kejadian tersebut pihak Polsek Tlogosari langsung mendatangi lokasi dan tidak menemukan adanya bukti indikasi bahwa telah terjadi pembegalan.
“Lokasinya di ruas jalan penghubung antara desa Patemon menuju ke Jebung Kidul. Itu ruas jalan pintas areal persawahan,” jelasnya by Phone pada Jumat, (9/5/1015).
Menurutnya, karena tidak ditemukan bukti kuat akhirnya pihak Polsek Tlogosari meminta Supriyati untuk membuat laporan agar pihak kepolisian dapat menjalankan tugas dan fungsunya lebih lanjut.
Alasan Pembuat Video Korban Begal
“Namun, yang bersangkutan tidak mau membuat laporan dengan alasan takut pada suami dan lain sebagainya. Ya saya sampaikan jika demikian maka, yang bersangkutan harus mencabut pernyataan sebelumnya yang mengaku telah dibegal dengan surat pernyataan,” ungkapnya.
Tak berhenti sampai disitu, bahkan pihak Polsek Tlogosari sempat menelfon suami dari Supriyati untuk membuat laporan namun, lagi-lagi hingga berita diterbitkan, sang suamipun tak kunjung datang membuat laporan ke Polsek Tlogosari.
“Jika melihat dari gelagatnya, sepertinya yang bersangkutan merasa ketakutan kepada suaminya untuk membuat laporan dengan beralasan motornya tidak ada BPKBnya. Namun, kamipun telah sampaikan, tetap akan menerima laporan meski tanpa BPKB tapi, tetap yang bersangkutan tidak mau buat laporan,” paparnya.
Menurutnya, kuat dugaan jika Supriyati ini, ada masalah keluarga terutama dengan suaminya namun yang bersangkutan enggan untuk mengatakan lebih detail.
“Bisa saja motornya dibawa pacarnya atau banyak kemungkinan lainnya yang kita sendiri tidak bisa menerka,” ungkap Kapolsek Tlogosari.
Atas kejadian tersebut, Iptu I Nyoman Nengah, menghimbau kepada masyarakat utamanya di wilayah Tlogosari agar tetap tenang dan jangan mempercayai informasi yang belum pasti seperti adanya video korban begal yang sudah beredar.
“Yang ditakutkan jika informasi hoax ini tidak diluruskan takutnya masyarakat merasa was-was untuk melintas di jalan tersebut. Karena, jalan itu merupakan jalan pintas dari Patemon menuju Jebung Kidul,” ujar Kapolsek Tlogosari.
Pihaknya juga berharap ke depan tidak ada lagi oknum masyarakat yang membuat konten-konten hoax yang dapat meresahkan masyarakat.
“Jika betul-betul ada kejadian, monggo silahkan ke Polsek hadir untuk membuat laporan dan pasti akan kami tindaklanjuti,” pungkasnya.












