Bondowoso, Sinar.co.id,- Kepala Desa Salak dan Camat Curahdami, angkat bicara untuk klarifikasi atas beredarnya video viral dengan dugaan penyelewengan Bantuan Pangan (Bapang) tahap ll pada Sabtu, (01/06/2024).
Diketahui sebelumnya, dalam rekaman video berdurasi 1 menit 31 detik yang beredar di sejumlah media sosial, tampak sejumlah perangkat desa Salak, sedang merealisasikan beberapa sak beras Bapang pada malam hari.
Di tengah realisasi, datanglah sejumlah warga yang langsung merekam kejadian tersebut dan sempat mengklaim jika, pembagian beras itu harusnya dilakukan siang hari bukan dibagikan malam hari.
“Tidak ada pengedaran malam. Jika malam, ini tidak masuk akal. Jika malam dikatakan pencuri bisa,” kata warga dalam vedeo dengan logat madura.
Klarifikasi Kepala Desa (Kades) Salak
Menanggapi hal tersebut, Kades Salak, Makbul Budiono, melakukan klarifikasi saat di konfirmasi dan mengaku jika beredarnya video tersebut merupakan kesalah pahaman saja.
“Saat realisasi Bapang Tahap ll pada Kamis yang lalu, tersisa 39 sak beras yang memang penerimanya tidak ada karena ada yang meninggal dan ada juga penerima ganda serta, sudah pindah dari desa ini dan tidak diketahui alamatnya,” jelas Makbul.
Menurutnya, sisa 39 sak beras tersebut akhirnya, dialihkan ke penerima lain yang notabenenya layak menerima dan memang warga desa salak.
“Setelah dilakukan pendataan akhirnya perangkat memanggil masyarakat penerima untuk mengambil haknya di balai desa. Belum usai membagikan, ternyata sudah ada warga yang memvideo dengan emosi. Jadi apa boleh buat, saya dan perangkat diam untuk mengalah,” ungkapnya.
Menurut Kades Salak, dalam kondisi warga emosi yang mengklaim menggerebeg balai desa, dirinya memilih diam mengalah karena ditakutkan timbul emosi yang berlebih.
“Toh apapun alasannya, mereka juga masih warga saya juga yang harus saya ayomi dan lindungi. Hanya saja mereka itu kan belum paham kronologis awalnya,” kata Makbul Budiono.
Saat ditanya mengapa harus direalisasikan malam hari, Kades Salak mengaku jika proses pendataan penerima pengganti, baru selesai sore hari.
“Ini gak nutut waktu dan agar beras itu bisa dimanfaatkan di pagi harinya dan cepat selesai maka, perangkat desa saya tugaskan untuk segera membagikan saja,” ucapnya.
Klarifikasi Camat Curahdami
Sementara, Camat Curahdami, R Saudia Yordan mengaku langsung ke lokasi balai desa begitu mendapat laporan dan dikonfirmasi by phone dirinya hingga jam 01.54 Wib masih di balai desa Salak.
“Ya, ini hanya salah paham dan saya sudah cek datanya. Baik yang dari pihak desa maupun berita acara data penerima yang dari Bulog,” ungkapnya.
Menurut R. Yordan, video itu juga viral sampai ke pihak Mapolsek Curahdami yang dimana pihak Mapolsek juga mendapat klarifikasi dari Polres Bondowoso.
Ia menambahkan, dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan, akhirnya pihak desa mengantarkan sisa beras Bapang itu ke Mapolsek.
“Saat ini beras itu ada di Mapolsek Curahdami,” pungkasnya.