Bondowoso, Sinar.co.id,- Menyelamatkan banner paslon Bagus dari pengrusakan, Ketua DPC Partai Garuda Bondowoso, Hariyanto warga desa Pengarang, kecamatan Jambesari Darusholah terseret motor pelaku orang tak dikenal sejauh 40 meter hingga berakibat luka-luka di sekujur tubuhnya.
Dari keterangan Hariyanto, banner paslon Bagus yang dirusak tersebut, terpasang di depan rumahnya berdampingan dengan banner paslon Rahmad.
Kronologi Tragedi Banner yang Menimpa Ketua Partai Garuda Bondowoso
Dijelaskan Hariyanto, awal mula kejadian pada Selasa, 24 September 2024 sekitar jam 23.30 Wib yang saat itu dirinya baru pulang dari Bawaslu Bondowoso.
“Saat masuk ke dalam rumah, waktu itu istri saya ada di depan rumah dan saya mendengar ada suara grusak-grusuk. Saya langsung keluar rumah dan melihat ada seseorang tidak saya kenal merusak baner,” katanya saat dikonfirmasi by phone pada Rabu, (25/09/2024).
Saat ditegur, lanjutnya, pelaku mengaku tim dari paslon Bagus karena banner tersebut tidak ber nomor urut, pelaku mengaku akan mengambil kayu penyanggah banner dan akan diganti dengan yang ada nomor urutnya.
“Saat saya tanya, kenapa tidak ambil kayu dari banner Rahmad, alasan pelaku karena tidak diperbolehkan oleh kepala desa namun, tidak dijelaskan kepala desa yang mana,” ucapnya.
Karena tampak meragukan keterangan dari pelaku, Hariyanto lantas menghampirinya lebih dekat dan memegang behel motor pelaku.
“Seketika dia langsung melajukan motornya ke arah selatan dan saya yang masih memegang bahel motor tersebut, terseret sekitar 40 meter,” terangnya.
Selain Baner Bagus yang sudah rusak, akibat kejadian tersebut, Ketua Partai Garuda Bondowoso mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
“Kami bersama tim relawan dan pemenangan Bagus, akan melacak pelaku orang tak dikenal tersebut dan akan kami laporkan kejadian ini kepada pihak berwajib,” katanya.
Diketahui, pelaku perusak banner paslon Bagus tersebut, mengenakan jaket merah bertopi, mengendarai motor Supra warna hitam dengan plat nomor putih yang sudah berhasil teridentifikasi oleh korban.
