Bondowoso, sinar.co.id,- Hari ke 3 pelaksanaan Operasi Gabungan (Opgab) Gempur Rokok Ilegal pada Rabu, 13 Agustus 2025, di wilayah kabupaten Bondowoso, temukan pelanggaran sejumlah rokok tanpa cukai di salah satu toko kelontong wilayah perbatasan kecamatan Grujugan dan Maesan.
Disampaikan Kabid Trantrimas Sat Pol PP Bondowoso Nanang Dwi, di hari ke 3 ini pihaknya bersama tim Bea Cukai Jember telah menemukan sebanyak 600 batang rokok tampa pita cukai di wilayah perbatasan antara dua kecamatan.
“Pasukan dibagi dua regu dan bergerak bersama-sama ke titik target yang telah ditentukan yaitu, di wilayah Grujugan dan Kecamatan Maesan dengan temuan rokok tampa cukai,” ujarnya.
Menurut Kabid Nanang, telah dilakukan penyitaan atas temuan tersebut dan akan segera dilakukan pemusnahan secara terukur.
“Ke depan, kami berharap temuan ini menjadi tolak ukur bagi khalayak umum untuk tidak lagi ada perbuatan yang sama,” ujarnya.
Ia juga menyebut, pelaksanaan ini akan terus continue sesuai ketentuan tugas.
Diketahui, giat Opgab Gempur Rokok Ilegal di hari ke 3 kali ini dihadiri, Kabid Trantrimas Sat Pol PP Bondowoso Nanang Dwi, pihak Bea Cukai Jember Amir dan jajaran gabungan sekitar 10 personil.
Gempur Rokok Ilegal
Sebagai ulasan, Gempur Rokok Ilegal adalah sebuah gerakan atau kampanye yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Bea Cukai dan pemerintah daerah, untuk menekan peredaran rokok ilegal. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok ilegal, ciri-cirinya, serta sanksi bagi pelaku peredarannya.
Adapun untuk tujuan dan sasarannya meliputi, untuk mengurangi peredaran rokok ilegal di masyarakat, meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai, menciptakan persaingan usaha yang sehat di industri rokok dan melindungi masyarakat dari dampak negatif rokok ilegal.
Untuk ciri-ciri dari Rokok Ilegal meliputi, tidak dilekati pita cukai, menggunakan pita cukai palsu, menggunakan pita cukai bekas, menggunakan pita cukai yang salah peruntukan atau salah personalisasi.












