Bondowoso, sinar.co.id,- Dukung Swasembada Gula Nasional dan memperkuat ekosistem bisnis perkebunan tebu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, launching Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus untuk petani tebu binaan Sinergi Gula Nusantara di kebu tebu, desa Walidono, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso🏷️ pada Selasa, (6/5/2025).
Diketahui, peluncuran KUR khusus untuk petani tebu rakyat ini, memiliki fitur yang khusus disesuaikan untuk petani tebu, seperti bunga 6 persen dan tanpa batas akumulasi plafon.
Direktur Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, mengatakan, KUR khusus ini menyelesaikan persoalan petani tebu hingga mampu mewujudkan swasembada gula.
Pertama yakni, saat ini KUR umum dibatasi dengan platform Rp 500 juta. Artinya, seorang petani hanya bisa pinjam maksimal jumlah tersebut dan tak bisa pinjam lagi seumur hidup.
Namun, KUR khusus ini menjadi solusi karena petani bisa pinjam lagi meski telah mencapai Rp 500 juta.
“Rate-nya 6 persen,” ujarnya.
Ia mengatakan, KUR ini diharapkan bisa menyelesaikan persoalan komposisi tanaman yang tak normal dan penataan varietas.
KUR ini bisa diakses oleh seluruh petani tebu di Indonesia. Namun, memang pilot project-nya dilakukan di Jawa Timur.

KUR Khusus Diharap Cepat Menuju Swasembada Tebu
Sementara, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, KUR khusus ini merupakan program out of the box yang bisa memberikan solusi terhadap persoalan petani tebu.
Bahkan, KUR khusus ini juga dinilainya memiliki banyak manfaat. Yakni, dari lahan tebu di Walidono yang produktivitasnya mencapai 20 ton gula per hektare dengan operasipnal cost Rp. 80 juta dan benefit Rp 300 juta.
Ini disebutnya, merupakan cara mempercepat swasembada gula, meningkatkan kesejahteraan petani tebu dan menuju ketahanan energi fosil.
Lebih-lebih, saat ini seluruh dunia ketahanan pangan dan energi merupakan dua hal yang menjadi pekerjaan rumah.
Tebu menghasilkan bio etanol sebagai energi terbarukan yang ini akan mewujudkan ekonomi hijau.
“Lebih dari itu, kita akan menuju Green Economy. Kita juga bersama-sama elemen yang lain mewujudkan Net Zero Emission 2060,” tukasnya.

Terpantau, sebelum ke peluncuran KUR Tebu di Prajekan, Gubernur Jatim juga berkunjung ke Ponpes Al-Ishlah Grujugan dan ditutup dengan penyerahan bantuan sosial di Pendopo Raden Bagoes Asrah Bondowoso.












