Scroll untuk membaca artikel
NasionalLainnyaPemerintahan

Dengan 8 Triliun, RI Luncurkan Satria – 1 Pemerataan Internet 3T

Redaksi
704
×

Dengan 8 Triliun, RI Luncurkan Satria – 1 Pemerataan Internet 3T

Sebarkan artikel ini
Dengan 8 Triliun, RI Luncurkan Satria – 1 Pemerataan Internet 3T
Pemerintah Republik Indonesia luncurkan Satelit Republik Indonesia (Satria-1) di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Dengan 8 Triliun, RI Luncurkan Satria – 1 Pemerataan Internet 3T
Pemerintah Republik Indonesia luncurkan Satelit Republik Indonesia (Satria-1) di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

Untuk pemerataan akses internet di Indonesia utamanya di tempat-tempat terpencil, Pemerintah Republik Indonesia luncurkan Satelit Republik Indonesia (Satria-1) di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada Senin (19/06/2023) Pukul 18.21 waktu Florida atau Pukul 05.21 WIB.

Meluncurnya Satria-1 dibawa oleh roket Falcon 9 milik SpaceX yang merupakan roket dengan pendaratan vertikal dan bisa dipakai ulang untuk misi selanjutnya.

https://fb.watch/@the_Journalist/video/MahfudMD/Satria-1

Menurut pelaksana tugas Menteri Komunikasi dan Informatika (plt. Menkominfo) Mahfud MD,

Baca Juga :   Menghargai Hasil Pemilu Melalui Ukhwah Kebangsaan, PKC PMII Jatim: Itu Harus Dijaga Bersama

peluncuran Satelit Republik Indonesia 1 (Satria-1) berdampak positif bagi Indonesia terutama, terkait konektivitas digital melalui pemerataan akses internet di Indonesia.

“Satelit internet pertama milik Indonesia ini untuk pemerataan akses internet, terutama untuk pendidikan, kesehatan, layanan publik, masyarakat hingga, TNI/POLRI,” kata Mahfud MD dalam pernyataan pers usai peluncuran.

Peluncuran Satria-1 akan memberi daya jangkau internet lebih luas mencakup seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Baca Juga :   Pemkab Bondowoso Bagikan 43.660 liter PHC Menyusul 700 ton Pupuk ZA

 

Mahfud juga menegaskan bahwa proyek peluncuran SATRIA-1 tidak terdampak oleh kasus korupsi BTS 4G yang saat ini ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Tidak ada hubungannya dengan kasus BTS karena, ini merupakan proyek tersendiri untuk memberikan pelayanan publik,” ujarnya.

Diketahui, rencananya satelit ini bisa memfasilitasi layanan internet di 50 ribu titik fasilitas publik dengan kecepatan 4 Mbps.

Baca Juga :   Monitoring Bapang Tahap ll Bondowoso, Langsung Dimonitoring Pj Bupati

Dimana, Satelit itu dibangun oleh Satelit Nusantara 3 dan dirakit Thales Alenia Space (TAS) di Prancis memakai platform SpaceBus NEO.

Adapun biaya investasi pembuatan Satria-1 sekitar US$540 juta atau setara Rp. 8 triliun.

 

Ikuti juga update berita terbaru sinar.co.id di Google News

Bergabung di saluran berita sinar.co.id di saluran WhatsApp