Bondowoso, sinar.co.id,- Aggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bondowoso, sangat kecil dan tidak akan dapat memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur saat ini dan setahun ke depan tanpa adanya bantuan dari pusat.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Bondowoso, Puspo Pranoto, dikonfirmasi saat gelar rapat koordinasi perencanaan pembangunan daerah yang berkelanjutan Bondowoso bersama anggota DPRD Provinsi Jatim di Peringgitan Pendopo Bondowoso pada Rabu, (18/06/2025).
“Karena anggarannya terbatas maka, kita berupaya untuk mencari terobosan anggaran-anggaran dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Menurutnya, ada beberapa poin anggaran yang akan diajukan melalui komisi 5 yang mencakup untuk pendanaan infrastruktur pekerjaan umum dan pemukiman yang anggarannya sekitar Rp. 200 miliar.
“Mengiat kita ada beberapa infrastruktur yang membutuhkan penanganan maka kebetulan ini ada komisi 5 yang hadir di sini. Nah ini kita ajukan beberapa usulan-usulan yang mungkin bisa didanai dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Anggaran APBD Bondowoso
Disampaikan Puspo, anggaran dengan sumber APBD kabupaten Bondowoso saat ini mencapai sekitar Rp 2 triliun yang dianggapnya sangat kecil.
“Ya sangat kecil, sangat-sangat kecil kita. Itu untuk keseluruhan kegiatan se Bondowoso termasuk belanja pegawai dan memang harus ada bantuan dari luar yang bisa mencakup anggaran untuk ketahanan pangan juga dan irigasi di beberapa wilayah kita lah,” tutupnya.












