Jember, Sinar.co.id,- Bertempat di UPT Villa Peternakan Rembangan, Yayasan Wahyu Nusantara Sumbersari, atau dikenal sebagai “Myang Foundatio sebagian,” menggelar acara ritual doa bersama lintas agama dan kepercayaan.
Acara dimulai dengan tarian Bedoyo dari Sanggar Hastarini, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, berlangsung aman, damai, dan lancar.
Bpk.Drs.Sigit Akbari,M.si., kepala Bakesbangpol Jember, Kanjeng Raden Tumenggung Hardjo Dimulyo perwakilan DPD Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Jawa Timur, dan sejumlah tokoh hadir dalam acara ini, bersama insan seni budaya dan pegiat spiritual Nusantara serta 200 undangan lainnya.
Ketua Yayasan di UPT Villa
Gusti Kanjeng Ratu Siti Kholifah Putri Mayangsari, Ketua Yayasan Wahyu Nusantara Sumbersari, menyampaikan harapannya agar Indonesia meraih kemakmuran, kesejahteraan, dan ketentraman dalam keragaman berkeyakinan dan kebudayaan sesuai dengan Pancasila.
“Ritual doa bersama lintas agama memiliki peran sentral dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucap Kanjeng Ratu Siti Kholifah Putri Mayangsari.
Dia menekankan pentingnya mencintai keanekaragaman seni, budaya, dan perbedaan keyakinan sebagai tanggung jawab bersama dalam menjaga kerukunan di Indonesia.
“Keanekaragaman ini adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan,” tambahnya.
Sigit Akbari M.si., Kepala Bakesbangpol Jember, menyatakan apresiasinya terhadap acara ini yang dapat menyatukan kepercayaan dan keyakinan untuk mewujudkan rasa persatuan di Kabupaten Jember.
“Kami berharap ini dapat menjadi sesuatu yang positif bagi keberlangsungan hidup umat beragama di Kabupaten Jember,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaan ritual doa, disertakan sesajian bunga rampe, daun hanjuang, dan lampu obor remang-remang, menciptakan nuansa tradisi adat Nusantara yang kental.
Acara ini diharapkan terus meningkatkan kerukunan kehidupan umat beragama di Kabupaten Jember.