Jember, Sinar.co.id,- Sebagai upaya untuk nenanamkan semangat kewirausahaan kepada para siswa, SD Muhammadiyah 1 Jember menggelar Pasar Mudisa, 13/12/23. Selain itu, Pasar Mudisa juga ingin memperkuat profil pelajar Pancasila. Kegiatan yang berlangsung di halaman sekolah ini dikuti seluruh siswa dan guru.
Untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila, para siswa menggelar aneka pertunjukan seperti pembacaan puisi, tari, dan beryanyi. Para siswa diajak untuk mencintai keragaman budaya dan agama dengan mengenal ragam kesenian. Dengan demikian, mereka akan mencintai kebangsaan Indonesia yang dibangun dari bermacam suku, bahasa, budaya, dan agama.
Sebagai wujud untuk menanamkan semangat kewirausahaan, Pasar Mudisa menghadirkan panen karya berupa ekspo aneka minuman dan makanan tradisional serta makanan masa kini. Para siswa dengan pakaian adat menjaga stan makanan dan minuman. Dengan demikian, mereka bisa belajar bagaimana mencintai kewirausahaan dari apa-apa yang disukai.
kewirausahaan siswa
“Para siswa harus kita perkenalkan dengan nilai dan praktik kewirausahaan agar kelak mereka bisa mengembangkan kreativitas usaha dengan semangat gotong-royong. Kita harus menjadi pelopor, apalagi Kyai Dahlan dan para penerusnya selalu menekankan pentingnya bekerja secara kreatif untuk mensejahterakan ummat,” tutur Kepala SD Muhammadiyah 1 Jember, Drs. Abdul Wasyid, M.Pd.
Para siswa sangat antusias mengikuti gelaran ini. Apalagi kegiatan ini diselenggarakan setelah mereka menyelesaikan ujian akhir semester. Banyak di antara mereka yang membeli jamu dan makanan tradisional. Ini membuktikan bahwa jamu berpeluang menjadi minuman populer di kalangan anak-anak kalau dikemas secara modern.
Menariknya, dalam kegiatan ini para siswa juga disuguhi aktivitas praktik kewirausahaan. Hendri Lestari, M.Pd., ketua panitia menjelaskan bahwa praktik tersebut juga menjadi implementasi nilai-nilai Pancasila dalam laku kreatif.
“Para siswa diajak untuk belajar bagaimana proses berwirausaha dari awal, mengolah, dan memasarkan. Harapannya mereka bisa menghargai proses berwirausaha dan mengembangkan pikiran kreatif serta kerjasama. Itu semua adalah implementasi Pancasila,” papar Hendri.
Para siswa disuguhi pameran penanaman bibit hingga proses panen dan penjualan sayur. Mereka juga diajak untuk membuat salad buah mulai dari pemilihan buah yang sehat sampai proses pembuatan dan penjualan di bazar.
Selain itu, mereka diajak mempraktikkan proses pembibitan tanaman singkong dan toga, hingga proses perawatan dan proses panen. Kemudian para siswa menjadikan produk olahan tape dan getuk. Mereka juga diajak untuk belajar membuat jamu.
Orang tua murid menyambut baik Pasar Mudisa ini karena bisa menanamkan nilai-nilai positif Pancasila sesuai dengan dunia anak, tanpa melupakan aspek kreativitas dan kewirausahaan.
“Kami berharap kegiatan seperti ini lebih ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya karena sangat bagus buat anak-anak. Mereka bisa belajar dengan gembira sekaligus kreatif. Apalagi mereka juga mendapatkan pengetahuan dan soft skill kewirausahaan,” ucap Nanik Triwidayati, salah satu orang tua siswa yang hadir dalam Pasar Mudisa.
Dengan digelarnya Pasar Mudisa secara rutin semangat kewirausahaan dan implementasi nilai-nilai Pancasila akan tertanam dalam benak para siswa. Begitulah seharusnya ajaran-ajaran baik diberikan kepada para siswa tidak secara dogmatik, tetapi dengan cara yang menyentuh pikiran dan batin mereka.
https://www.tiktok.com/@sinar.co.id//