Scroll untuk membaca artikel
Ekonomi

Pengajuan Budidaya Lobster di 16 Teluk Kangean, Tapaki Tahap Akhir

Redaksi
400
×

Pengajuan Budidaya Lobster di 16 Teluk Kangean, Tapaki Tahap Akhir

Sebarkan artikel ini
teluk

Jakarta, sinar.co.id,Perizinan budidaya lobster di Gugusan Teluk Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur oleh PT. Bandar Laut Dunia (Balad) Grup, kini tengah memasuki proses tahap akhir dengan komitmen terhadap regulasi pemerintah dan prinsip keberlanjutan.

Upaya dari Balad Grup ini untuk terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri budidaya perikanan nasional.

Tahap Pengajuan Proposal 16 Teluk

Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, mengatakan bahwa dari total 16 proposal pengajuan budidaya lobster yang diajukan ke Direktorat Jenderal Pemanfaatan Ruang Laut (PRL) dan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (PB) Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI), seluruhnya telah mendapat respon positif.

Baca Juga :   258 Toko Berjaringan di Jember Perbarui Izin, DPRD Desak Evaluasi Ketat!

“Sebanyak 14 teluk sudah masuk proses perizinan budidaya. Sebagian besar di antaranya bahkan telah mengantongi Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL),” ungkap pria yang akrab disapa Gus Lilur itu, Selasa (10/6/2025).

Ia menambahkan, hanya tersisa dua proposal yang masih menunggu jadwal presentasi. “Kabarnya, pekan depan semua proses perizinan untuk 16 teluk tersebut akan tuntas sepenuhnya,” imbuhnya.

Baca Juga :   Stereotip Mafia Lobster Patah, Pengusaha Ini Puji Setinggi Langit Dukungan KKP RI

Total area budidaya lobster yang diajukan mencakup luas 8.800 hektar, menjadikan proyek ini salah satu pengembangan akuakultur terbesar di Indonesia saat ini.

Sebagai Ketua Umum Netra Bakti Indonesia (NBI), Gus Lilur menegaskan bahwa langkah strategis ini diambil untuk menjadikan Balad Grup sebagai pemain global dalam industri akuakultur. “Kami ingin mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui jalur perdagangan internasional,” tegasnya.

Baca Juga :   Rakesa Gandeng Masyarakat Bangun Industri Kelapa: 5 Pabrik Siap Dibangun di Situbondo

Proyek budidaya akan dilaksanakan secara bertahap selama lima tahun ke depan hingga seluruh kawasan seluas 8.800 hektar itu terkelola optimal.

“Balad Grup meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kiblat baru dunia dalam usaha perikanan budidaya,” pungkasnya.

tiktok.com/@sinar.co.id

 

 

Ikuti juga update berita terbaru sinar.co.id di Google News

Bergabung di saluran berita sinar.co.id di saluran WhatsApp