Scroll untuk membaca artikel
DaerahPariwisata

DPRD F-PPP Bondowoso Harapkan Festival Khadisah Jurangsapi 2025, Sarana Pembangkit Ekonomi

Redaksi
963
×

DPRD F-PPP Bondowoso Harapkan Festival Khadisah Jurangsapi 2025, Sarana Pembangkit Ekonomi

Sebarkan artikel ini
Khadisah
Kepala desa Jurang Sapi (baju adat jawa red-), bersama Anggota Legislatif F-PPP, Bagus Heri Cahyono (peci hitam red) dan pihak kecamatan.

Bondowoso, Sinar.co.id,- Anggota DPRD Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Bondowoso, Bagus Heri Cahyono S.P, dukung dan apresiasi giat acara Festival Khadisah dalam rangka hari jadi desa Jurangsapi ke 181 yang terlaksana pada 23 hingga 25 Februari 2025.

Hadir dalam penutupan Festival Khadisah Jurangsapi 2025 kali ini, segenap unsur desa, jajaran Forkopimca, Disparbudpora, Anggota Legislatif dan pihak terkait lain.

Festival Khadisah Jurangsapi 2025

Tiga hari Festival Khadisah Jurangsapi yang ditandai penutupannya dengan pelepasan puluhan merpati kali ini, menyuguhkan beragam kegiatan diantaranya, pawai dan ancakan kocor (setiap dusun membawa gunungan kuwe cucur dikirab menuju balai desa red-).

Baca Juga :   Cavendish Panen Perdana, Pj Bupati Bondowoso Harapkan Pengembangan Petani Milenial

Selain itu, ada juga pertunjukan drama asal-usul desa, bazar kuliner jajanan tradisional, ngluyur kampung, dolanan anak tradisional, rokat bumi dan sholawatan.

Disampaikan Anggota DPRD F-PPP Bondowoso, Bagus Heri Cahyono S.P, selain sebagai sarana melestarikan budaya lokal, festival kadhisah Jurangsapi ini juga merupakan manifestasi wujud syukur masyarakat kepada sang pencipta.

“Selain itu, adanya beragam suguhan kuliner UMKM di acara ini, otomatis sebagai sarana membangkitkan ekonomi masyarakat,” katanya usai menghadiri acara Kadhisah pada Selasa, (25/02/2025).

Menurutnya ke depan, gelar seperti ini sangat berpotensi untuk lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah terkait sebagai aset daerah penunjang pariwisata.

Baca Juga :   Achmad Anis DPRD Jatim Gebrak Jember! 100 Pemuda Diserbu “Solo Semiran” untuk Persatuan Bangsa

“Sebab, jika tidak mulai dari sekarang dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal ini, bisa jadi seni budaya kearifan lokal kita akan perlahan sirna tergantikan dengan budaya asing,” ungkapnya.

Bagus Heri Cahyono juga mengaku ke depan dirinya akan semaksimal mungkin memperjuangkan hal tersebut melalui tusi dan kapasitanya sebagai anggota legislatif.

“Semoga ke depan di tengah kebijakan efisiensi anggaran saat ini, tidak menjadi sebuah kesulitan untuk saya memperjuangkan beragam aspirasi masyarakat yang salah satunya dalam hal pelestarian kearifan budaya lokal di desa Jurangsapi ini,” pungkasnya.

Baca Juga :   Pergantian Kasat Resnarkoba Probolinggo: Strategi Baru Perang Melawan Narkotika

Asal-usul Nama desa Jurangsapi

Diketahui, nama desa Jurangsapi sendiri, bermula dari adanya cerita lampau dimana daerah tersebut ada sebuah jurang yang terbentuk dari aliran sungai yang pada zaman dahulu kala, jurang tersebut kerap menjadi tempat menyembunyikan sapi yang diduga merupakan sapi curian.

Dari beragam data terhimpun, kerapnya terjadi pencurian sapi pada zaman lampau dianggap lumrah mengingat kehidupan perekonomian di masa tersebut memang dikatagorikan minus.

https://www.tiktok.com/@sinar.co.id//

https://katalog.inaproc.id/V6/SINAR.CO.ID//

 

Ikuti juga update berita terbaru sinar.co.id di Google News

Bergabung di saluran berita sinar.co.id di saluran WhatsApp