Diduga kelalaian orang tua, bocah 4 tahun terjatuh dan meninggal dunia saat buang air kecil di sungai sampean baru wilayah kecamatan Klabang Kabupaten Bondowoso pada Sabtu, (08/07/2023).
Dari release Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso korban bernama Hanunah alias Anum (4) warga desa Kerang Kerajan, kecamatan Sukosari, kabupaten Bondowoso.
BPBD mendapat laporan sekira jam 13.00 Wib dan korban ditemukan sekira jam 15.00 wib.
Menurut Kepala Desa (Kades) Kerang Eko Purwanto, yang sudah mengkonfirmasi kepada keluarga korban, membenarkan adanya musibah tersebut.
“Anum ini putri bungsu dari bapak Raziqin ya kesehariannya bekerja sebagai buruh tani,” katanya.
Kades Eko Purwanto, menjelaskan jika musibah itu berawal saat Raziqin dan Anum bertandang ke rumah saudaranya di daerah desa Pandak Kecamatan Kelabang.
https://www.facebook.com/reel/The Journalist/video penemuan Bocah tenggelam di Bondowoso
“Saat pulang dari pandak, bapak dan anak ini, berhenti sejenak dan duduk-duduk di salah satu gardu tepi sungai Sampean Baru. Sementara anaknya buang air kecil di belakang gardu yang tepat berada di bantaran sungai Sampean Baru,” terangnya.
Menurut Eko Purwanto, dirasa terlalu lama buang air kecil, Raziqin menyusul anaknya dan mendapati hanya sandalnya saja yang masih tertinggal di bibir sungai.
“Saat menyadari anaknya tidak ada itulah baru warga beramai – ramai mencari dan ternyata tak berselang lama dari pencarian, Anum pun akhirnya ditemukan,” pungkasnya.
Dari beberapa video yang beredar, Anum masih bergerak dan ada tanda-tanda hidup.
Namun, setelah dibawa ke Puskesmas setempat, akhirnya nyawa bocah 4 tahun itu tidak dapat tertolong.
Sementara dari beberapa keterangan warga lain di tempat musibah, saat bocah Anum mohon ijin buang air kecil kepada bapaknya, sang bapak tidak mengantar dan justeru sedang sibuk bermain handphone di gardu.
Atas kejadian ini, Kades Kerang Eko Purwanto, berpesan kepada keluarga korban agar tabah dan mengikhlaskan kepergian Anum.
“Ini sudah takdir dan untuk yang lain sebaiknya selalu waspada dan tetap memantau putera putrinya terutama yang masih balita,” himbaunya.
Ditengah cuaca panca roba saat ini Eko Purwanto juga menghimbau terutama pada earganya untuk menahan diri untuk tidak melakukan perjalanan wisata alam yang berpotensi musibah.