Bondowoso, Sinar.co.id – Diakhir pekan bulan September ini, Bondowoso dan Banyuwangi yang mencetuskan wilayah dengan Icon Ijen Geopark, sudag resmi masuk dalam jajaran keanggotaan Global Geoparks Network Periode 2023-2026.
Masuknya Ijen Geopark ini, ditandai dengan diterimanya Sertifikat Ijen Indonesia Global Geoparks Network Periode 2023-2026, di M’Goun UGGp, Kekaisaran Maroko pada Sabtu Pon (09/09/2023)
Baca Juga: Akhirnya, Bondowoso Resmi Terima Sertifikat UGG Periode 2023-2026
Diserahkannya Sertifikat keanggotaan ini dalam rangkaian puncak Konferensi UNESCO Global Geopark ke-10 yang merupakan dilaksanakan setiap dua tahun sekali.
Konferensi ini juga menjadi platform untuk membahas isu-isu terkini yang berkaitan dengan pengelolaan geopark.
Selain sebagai sarana promosi dan sosialisai UGGp di level internasional, keikutsertaan dalam agenda di bawah payung UNESCO ini.
Serta, menjadi penilaian keaktifan setiap anggota UGGp terhadap agenda-agenda UNESCO.
Dimana setiap empat tahun sekali semua UGGp akan direvalidasi ulang status keanggotaannya.
Hal ini, bermanfaat terhadap penguatan jejaring dengan Pengelola Geopark dunia, para ahli dan praktisi geopark dari berbagai negara.
Hal ini juga, sebagai sarana untuk menunjukkan komitmen dalam peran aktif menjadi anggota baru UNESCO Global Geopark dalam agenda-agenda di bawah UNESCO.
Juga, untuk mendapat dan meningkatkan pengetahuan baru tentang praktik terbaik dalam pengelolaan geopark global.
Serta, pengembangan pariwisata berkelanjutan, perlindungan lingkungan dan warisan budaya.
Juga pemanfaatan geopark untuk mendorong ekonomi masyarakat di kawasan geopark.
UNESCO Global Ijen Geopark (UGG)
merupakan program dibawah UNESCO yang memiliki jaringan 195 anggota UGG dan tersebar di 48 negara.
UNESCO Global Geopark adalah jaringan geopark yang diakui oleh UNESCO karena keunikan geologis.
Juga, keanekaragaman hayati, warisan budaya dan upaya konservasi alam yang dilakukan.
Geopark berfungsi sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pengembangan berkelanjutan.
Serta, menjadi tempat pariwisata yang menarik dengan konsep geowisata.
UGG memperkuat tiga unsur warisan yaitu, Geodiversity (keanekaragaman geologi), Biodiversity (keanekaragaman hayati) dan Culture diversity (keanekaragaman Budaya).
Selain itu, serta berpilar pada Konservasi, Edukasi, dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat.
Berdasar pada SDG’s, Indonesia berkontribusi pada pengembangan UNESCO Global Geopark dengan memiliki 10 UGGp mulai tahun 2015-2023.
Diawali penetapan Batur UGGp, Gunung Sewu UGGp, Rinjani Lombok UGGp, Ciletuh Palabuhan Ratu UGGp, Toba UGGp, Belitong UGGp dan Ijen UGGp.
Maros Pangkep UGGp, Raja Ampat UGGp, dan Merangin Jambi UGGp. Dua dari 10 UGGp di Indonesia ada di Prov Jawa Timur.
Pada tahun 2023 ini, ada empat anggota UGGp baru dari Indonesia yang akan ditetapkan oleh UNESCO, salah satunya adalah Ijen UGGp.
Berdasarkan penilaian dari assessor UNESCO saat kegiatan Assesment tahun 2022 Ijen Geopark mendapatkan nilai evaluasi tertinggi dengan skor 873 dari seluruh UGGp lainnya di Indonesia.
Dengan menjadi anggota UGGp, diharapkan terwujudnya pelestarian warisan geologi (geoheritage), keanekaragaman hayati (Biodiversity).
Dan keragaman budaya (Cultural Diversity) untuk kesejahteraan masyarakat dan dapat berfungsi sebagai sarana promosi di kancah Internasional.
Sehingga, keberadaan Ijen akan lebih dikenal secara luas dan akan memberikan dampak bagi pengembangan kepariwisataan Bondowoso.
Melalui peningkatan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara, peningkatan nilai konservasi.
Serta edukasi melalui berbagai penelitian serta seutuhnya untuk kesejahteraan bagi masyarakat. Salam Geopark.
