Scroll untuk membaca artikel
Daerah

Ultramen dan Sindiran Minggu, Warnai Aksi Kecam Arogansi Terhadap Jurnalis

Redaksi
1249
×

Ultramen dan Sindiran Minggu, Warnai Aksi Kecam Arogansi Terhadap Jurnalis

Sebarkan artikel ini
ultramen
Aksi Kutuk Diskriminasi Terhadap Jurnalis (4/8)

Bondowoso, sinar.co.id,- Sindiran Ultramen Tidak Tempramen, riuh diteriakkan puluhan jurnalis se kabupaten Bondowoso dalam mendukung aksi mengutuk oknum pejabat pemerintah yang kerap melakukan persekusi terhadap insan pers.

Aksi unjuk rasa dengan keriuhan sindiran Ultramen Tidak Tempramen di depan monumen Gerbong Maut pada Senin 4 Agustus 2025 kali ini, ditujukan pada sosok Bupati Situbondo Rio dalam tragedi🏷️ dugaan persekusi terhadap Jurnalis.

Baca Juga :   Ciptakan Lingkungan Kondusif Bagi Warga Binaan, Komandan Secaba Melakukan Peninjauan Blok Hunian Lapas

Disampaikan salah satu koordinator aksi, Ilham, tindakan arogansi, persekusi apalagi disertai kekerasan kepada jurnalis dalam sisi apapun sangat tidak dibenarkan.

“Apalagi yang di Situbondo sudah jelas tindakan intimidasi, itu sangat tidak dibenarkan,” ujarnya.

Ilham berharap kejadian miris yang dilakukan oleh oknum pejabat kelas wahid di Situbondo ini, tidak terjadi lagi di manapun dan kapanpun.

“Seluruh jurnalis berharap ini, tidak terjadi lagi utamanya di Bondowoso karena, memang tidak dibenarkan oleh undang – undang,” ucapnya.

Baca Juga :   Syarat Paslon Pilkada Jalur Independen 2024 Mulai Diosialisasikan KPU Bondowoso

Sosok Ultramen

Sementara, disampaikan Budi salah satu Jurnalis senior Bondowoso, tagline Ultramen yang disematkan kepada Bupati Situbondo sangat tidak cocok dengan karakter yang dilakukan.

“Ultramen itu gak pernah diunjuk rasa apalagi arogan terhadap jurnalis. Menurut saya, jika dugaan diskriminasi itu benar maka, sebaiknya dirubah saja jadi Ultraviolet yang sering baperan,” klakahnya.

Baca Juga :   Ponpes Al-Huda Pamekasan, Gelar Buka Bersama, Sinergi Lembaga Pendidikan dan Keuangan

Budi menyebut, dugaan diskriminasi terhadap jurnalis di Situbondo itu seperti karakter liar yang mirip dengan hari Minggu.

“Namanya saja hari Minggu, ya Gak masuk mas. Gak masuk di nalar, rasio maupun imajinasi,” tukasnya.

tiktok.com/@sinar.co.id

 

Ikuti juga update berita terbaru sinar.co.id di Google News

Bergabung di saluran berita sinar.co.id di saluran WhatsApp