Scroll untuk membaca artikel
Opini

Sound Horeg dan Wisata Gunung: Strategi Inovatif Pariwisata Menyatukan Alam dan Identitas Urban

Redaksi
740
×

Sound Horeg dan Wisata Gunung: Strategi Inovatif Pariwisata Menyatukan Alam dan Identitas Urban

Sebarkan artikel ini
sound
animasi by Red / Ipink Arifin

Bondowoso, sinar.co.id,- Pecinta sound horeg adalah potret anak muda yang sedang mencari tempat, mencari suara, dan mencari makna di tengah dunia yang terlalu cepat menilai, dan terlalu lambat menyediakan ruang.

Mereka bukan sekadar pemburu bass atau penikmat musik keras. Mereka adalah generasi yang ingin didengar, ingin diakui, dan butuh ruang untuk mengekspresikan diri.

Di tengah tekanan hidup, rutinitas yang membosankan, dan keterbatasan sosial, dentuman musik dan suasana horeg sering menjadi pelarian sekaligus penyelamat.

Sound horeg bukan genre musik.

Ia adalah fenomena budaya urban anak muda yang mencampur semangat kebebasan, kreativitas, dan kebersamaan. Musik keras dan ekspresi diri di ruang publik menjadi cara mereka mencari arti, membentuk identitas, dan membangun komunitas.

Bayangkan sebuah zona publik yang legal, aman, dan kreatif, tempat di mana sound system bisa diputar tanpa rasa takut, joget dan ekspresi bisa dilakukan tanpa diusir serta, karya remix lokal bisa dipamerkan dan dibanggakan.

Baca Juga :   Polemik Malam Jumat 15/5, Warga di Kecamatan Ijen Hingga Sandra Anggota TNI Juga Bakar Rumah dan Mobil

Sebuah ruang yang bukan hanya untuk hiburan, tapi juga untuk kolaborasi, edukasi dan apresiasi budaya urban. Itulah mengapa dibutuhkan sebuah wadah khusus bagi para pecinta sound horeg.

Bukan untuk membatasi mereka tapi, justru untuk melindungi mereka, bukan untuk memadamkan suara mereka, tapi agar suara itu punya arah.

Karena sejatinya, sound horeg bukan masalah dan yang jadi masalah adalah tidak adanya ruang untuk mereka mengekspresikannya dengan benar.

Namun kita juga sadar, tidak semua tempat bisa menerima volume sekeras itu. Tidak semua lingkungan memahami makna di balik gaya hidup ini. Di pemukiman padat penduduk, aktivitas sound horeg kerap menimbulkan konflik dan keluhan.

Sementara itu, Bondowoso telah lama dikenal dengan pesona alam pegunungannya. Kawah Ijen, Gunung Raung, dan Kawah Wurung menjadi ikon wisata alam yang tak tergantikan.

Baca Juga :   Dukung Najwah, Putri Bondowoso Dalam Finalis Duta Penggerak Literasi 2025

Meskipun secara geografis tidak memiliki kawasan wisata laut, Bondowoso menyimpan potensi besar untuk membangun identitas wisata yang unik dan berkarakter kuat.

Dalam perkembangan pariwisata modern, pendekatan kreatif sangat dibutuhkan untuk menjangkau generasi muda. Salah satu langkah strategis adalah mengintegrasikan kegiatan sound horeg dengan wisata gunung.

Mengadakan event sound horeg di kawasan pegunungan dapat menjadi inovasi menarik yang menyatukan alam dengan ekspresi budaya anak muda.

Di sinilah titik temu antara dua kebutuhan: bahwa Bondowoso membutuhkan strategi yang lebih kreatif untuk mem-branding wisata gunungnya, sementara kegiatan sound horeg tidak dapat dilakukan di kawasan padat penduduk. Keduanya saling membutuhkan dan bisa saling menguatkan.

Kegiatan ini bukan hanya menciptakan daya tarik wisata baru, tetapi juga memperluas branding Bondowoso sebagai destinasi yang modern, inklusif, dan progresif.

Baca Juga :   Hendak Mandi, Pria Paruhbaya Bondowoso Diduga Hanyut

Dengan pengelolaan yang tepat, event sound horeg di lokasi wisata bisa menjadi magnet bagi generasi muda dan komunitas kreatif, sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan serta roda ekonomi lokal.

Lebih dari itu, pendekatan ini memperkaya pengalaman wisatawan, menjadikan Bondowoso bukan hanya tempat untuk menikmati keindahan alam tetapi, juga ruang hidup bagi budaya yang berkembang. Sebuah tempat yang menyambut alam serta suara, mendaki dan menari, tradisi dan transformasi.

Dengan pendekatan yang bijak dan kolaboratif, Bondowoso dapat menjadi contoh daerah yang tidak hanya memajukan pariwisata alamnya, tetapi juga mendukung keragaman ekspresi anak muda secara harmonis dan bertanggung jawab.

Oleh: Iping Arifin

tiktok.com/@sinar.co.id

 

Ikuti juga update berita terbaru sinar.co.id di Google News

Bergabung di saluran berita sinar.co.id di saluran WhatsApp