Scroll untuk membaca artikel
HukumPendidikan

Kasus Kekerasan Siswa SMP di Bondowoso, Bupati Hamid: tidak akan membiarkan anak kehilangan masa depan

Redaksi
546
×

Kasus Kekerasan Siswa SMP di Bondowoso, Bupati Hamid: tidak akan membiarkan anak kehilangan masa depan

Sebarkan artikel ini
kekerasan
tampak Sekretaris Daerah bersama Kadisdik Bondowoso saat membesuk korban yang masih dalam perawatan di RSUD dr. Koesnadi Bondowoso (22/08)

Bondowoso, sinar.co.id,- Kasus kekerasan yang baru-baru ini terjadi di salah satu lingkungan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bondowoso mendapat perhatian khusus dan sikap tegas dari jajaran pimpinan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, menegaskan bahwa penanganan kasus ini harus dilakukan secara tuntas sekaligus memastikan kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Kami prihatin atas kejadian ini. Pemerintah bersama sekolah telah segera melakukan penanganan namun, yang lebih penting adalah memperbaiki sistem agar masalah ini benar-benar tuntas,” ujar Bupati Hamid usai besuk korban kasus kekerasan pada anak di RSUD dr. Koesnadi pada Jumat, (22/08/2025).

Bupati menekankan bahwa, dunia pendidikan adalah amanah bersama yang wajib dijaga. Menurutnya, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus tumbuh di lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang.

“Kami tidak akan membiarkan anak-anak kehilangan masa depannya. Penanganan ini harus tuntas, karena keberhasilan mereka adalah keberhasilan kita semua,” tegasnya.

Baca Juga :   Realisasi Trial hotMix Dukung Program Rantas 2025 di Bondowoso

Pemerintah daerah juga memastikan adanya langkah strategis berupa peningkatan pembinaan, pengawasan, serta koordinasi lintas sektor guna memperkuat sistem pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso, Haeriah Yuliati, menambahkan bahwa pembenahan sistem akan meliputi peningkatan kesadaran, edukasi, hingga pengawasan terhadap perilaku negatif di lingkungan sekolah.

“Kami akan melakukan pendampingan intensif kepada anak-anak serta, memperketat pengawasan dan memperbaiki sistem penggunaan aset sekolah agar fasilitas hanya dipakai untuk kegiatan belajar dan praktik yang sesuai,” jelas Haeriah.

Dalam waktu dekat, Pemkab Bondowoso akan menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk menyatukan langkah seluruh stakeholder pendidikan.

“Harapannya, sistem pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah dapat berjalan lebih efektif, berkelanjutan dan memberi perlindungan maksimal bagi anak-anak,” ucapnya.

Baca Juga :   Bawaslu Bondowoso Sebut Jika, Anggaran Penertiban Pelanggaran Kampanye “Tidak Ada”

Seorang pelajar berinisial MD (13), yang duduk di kelas VII, menjadi korban penusukan oleh temannya sendiri.

Akibat serangan tersebut, MD mengalami luka serius di bagian perut hingga harus mendapatkan tindakan medis operasi di Rumah Sakit dr. Koesnadi Bondowoso.

“Begitu mendapat informasi, kami dari pihak keluarga langsung mendatangi dan membawa korban ke Rumah Sakit. Saat ini menunggu untuk dioperasi,” ungkap Robi, Paman Korban.

Kilas Kasus Kekerasan Anak

Diketahui, tanggapan di atas terpicu atas adanya kasus kekerasan sesama pelajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bondowoso dimana, korban mengalami luka tusuk yang dilakukan oleh temannya sendiri.

Seorang pelajar berinisial MD (13), yang duduk di kelas VII, menjadi korban penusukan oleh temannya sendiri.

Akibat serangan tersebut, MD mengalami luka serius di bagian perut hingga harus mendapatkan tindakan medis operasi di Rumah Sakit dr. Koesnadi Bondowoso.

Baca Juga :   Diduga Korupsi DAK Bondowoso Hampir 50 Persen, Tiga Tersangka Ditahan

Sementara disampaikann, dr. Yus Priyatna sebagai direktur RSUD dr. Koesnadi, pihaknya memastikan bahwa korban kini sudah dalam penanganan medis dan dalam kondisi relatif stabil meski luka yang dialami cukup parah.

Jadi, untuk korban anak ini, selain perawatan fisik atau medis, kami lakukan juga pendampingan psikologis klinis melalui psikolog untuk menghilangkan trauma dari anak tersebut. Sehingga nanti, jika sudah pulih fisiknya tidak mengalami gangguan psikis,” pungkasnya.

Dari hasil rangkum data, antara korban dan pelaku sama-sama masih di bawah umur dan kasus tersebut saat ini masih dalam pendalaman pihak Aparat Penegak Hukum yang juga melibatkan jajaran pihak terkait lingkup Pemkab Bondowoso.

tiktok.com/@sinar.co.id

 

Ikuti juga update berita terbaru sinar.co.id di Google News

Bergabung di saluran berita sinar.co.id di saluran WhatsApp