Scroll untuk membaca artikel
Nasional

Dua Raksasa Indonesia Kaji Teknologi Tiongkok: Inovasi Budidaya Teripang & Mesin Tambang

Redaksi
406
×

Dua Raksasa Indonesia Kaji Teknologi Tiongkok: Inovasi Budidaya Teripang & Mesin Tambang

Sebarkan artikel ini
raksasa

Sumenep, sinar.co.id,- Dua perusahaan raksasa Indonesia, Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup) dan Sarana Nata Tambang Lestari Grup (Santri Grup), akan mengirimkan delegasinya ke Tiongkok pada Minggu ke tiga Mei 2025 untuk menimba ilmu dan memperluas jaringan kerja sama strategis.

Balad Grup melalui anak perusahaannya Batera Grup saat ini, sedang menjalankan budidaya teripang di wilayah gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Jawa Timur, dengan metode berbasis kearifan lokal.

Budidaya ini, dilakukan dengan cara memagari laut menggunakan kayu dan jaring untuk menampung dan membiakkan teripang secara alami di dalam keramba pagar laut.

Baca Juga :   Menghargai Hasil Pemilu Melalui Ukhwah Kebangsaan, PKC PMII Jatim: Itu Harus Dijaga Bersama

Namun metode ini diakui oleh founder dan ownernya, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, memiliki tantangan tersendiri, termasuk kekhawatiran terhadap persepsi negatif seolah-olah “memagari laut”.

Kinerja 2 Perusahaan Raksasa di Cina

Oleh karena itu, Balad Grup akan mengirimkan 4 orang tim perikanan budidaya ke China untuk mempelajari metode budidaya modern seperti, Sea Cucumber Hanging Cage Cultivation dan Net Cage Cultivation di dua desa pesisir di Provinsi Fujian yaitu, Andong Village-Xinan Town dan Shajiang Village – Shajiang Town.

Sementara itu, Santri Grup, yang bergerak di sektor pertambangan mineral seperti timah, silika dan zirkon, akan melakukan kunjungan teknis dan survei mesin-mesin produksi di China.

Baca Juga :   LBH dan LSM BIN Dukung Polres Jember Berantas Oknum LSM dan Ormas Pelaku Pungli

Hal ini mengingat sebagian besar peralatan tambang di Indonesia masih bergantung pada impor dari Tiongkok.

Empat direksi dari Santri Grup akan berangkat ke China untuk mengkaji dan membeli mesin-mesin produksi yang akan digunakan dalam proyek penambangan mereka di wilayah Bangka Belitung.

“Perjalanan ke China ini bukan sekadar kunjungan biasa, tapi langkah strategis untuk membawa inovasi dan efisiensi dalam industri perikanan dan pertambangan nasional. Kami ingin memastikan bahwa Balad Grup dan Santri Grup berkontribusi nyata bagi bangsa dan kemanusiaan dunia,” ungkap HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Founder dan Owner dari kedua perusahaan tersebut.

Baca Juga :   Mas Lilur Tantang Salah Satu Ketua PBNU Debat Terbuka, Hadiah 300 Juta Disiapkan

Dengan misi ganda memperdalam ilmu budidaya laut dan meningkatkan kemampuan produksi tambang perjalanan ini menjadi bagian dari upaya strategis menuju industrialisasi berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi.

tiktok.com/@sinar.co.id

 

 

 

Ikuti juga update berita terbaru sinar.co.id di Google News

Bergabung di saluran berita sinar.co.id di saluran WhatsApp