Surabaya, Sinar.co.id,- Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Indonesia ( APMI ) melakukan audiensi yang dipicu oleh ketidakhadiran Direktur PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim, Erlangga Satriagu, pada Rabu, (08/05/24).
Dalam audiensi tersebut, APMI mempertanyakan pengelolaan aset Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, yakni PT PWU, yang diduga tidak sesuai dengan peraturan pemerintah daerah.
Berdasarkan aduan masyarakat dan penelusuran di lapangan, terdapat dugaan kuat bahwa PT PWU telah menyewakan beberapa asetnya untuk kegiatan prostitusi yang disamarkan sebagai bisnis spa dan massage.
Koordinator APMI, Herdiansyah, menyatakan bahwa aset-aset Pemprov, seperti Hotel Varna dan Berkizar, diduga menjadi tempat prostitusi.
Dampak dari pengelolaan aset BUMD yang menyimpang tersebut adalah kontrak kerja yang disinyalir tidak transparan, memungkinkan penyelewengan demi keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.
Herdiansyah menambahkan bahwa PT PWU kerap kali mendapat teguran atas ketidakcakapan direktur PWU, Erlangga, dalam mengelola aset yang tersebar di berbagai daerah.
Di samping itu, PT PWU juga dinilai tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam tiga tahun terakhir, bahkan jauh dari target yang ditetapkan Pemerintah Provinsi sebesar 2,2 miliar pada tahun 2025.
Anak perusahaan PT PWU, seperti PT Casa Husada Wira dan PT Puri Panca Puji Bangun, juga mengalami masalah finansial, termasuk kesulitan membayar gaji karyawan.
PT Karet Ngangel SBY Jatim, salah satu anak perusahaan PT PWU, bahkan menjadi penyumbang terbesar dalam pencemaran lingkungan akibat pengelolaan limbah yang tidak benar, mengancam kesehatan masyarakat.
APMI
Menyikapi masalah ini, APMI mengajukan beberapa tuntutan, antara lain meminta Komisi D DPRD Jawa Timur untuk menyelidiki penggunaan aset PT PWU secara tegas, melakukan audit dan evaluasi menyeluruh terhadap anak perusahaan PT PWU yang dianggap tidak kompeten dalam mengelola limbah dan membahayakan masyarakat.
Herdiansyah juga menyuarakan harapan agar perusahaan-perusahaan tersebut dibubarkan.
Namun, kehadiran Direktur PT PWU yang dinantikan dalam audiensi tersebut tidak terwujud. APMI mengancam akan melakukan unjuk rasa sebagai bentuk protes terhadap ketidakjelasan penyelesaian masalah yang melingkupi PT PWU.
https://www.tiktok.com/@sinar.co.id//












