Bondowoso, sinar.co.id,- Kisah cinta wakil Bupati (Wabup) Bondowoso As’ad Yahya Syafi’i (Ra As’ad) bersama wanita berdarah Bugis yang berujung pelaporan🏷️ , menuai polemik pro dan kontra di berbagai kalangan dan menyisakan tanda tanya, benarkah kisah cinta mereka merupakan skenario dari Bupati Abd. Hamid Wahid.
Seperti tersiar sebelumnya, Indah sosok wanita Bugis bermarga Andi dikenalkan kepada Wabup Bondowoso oleh Bupati Abd. Hamid Wahid awal Januari 2025 yang lalu dalam urusan fasilitator potensi pembangunan di Bondowoso yang bisa dimasukkan dalam APBN.
Dikonfirmasi, Andi Indah menjelaskan jika, dirinya di awal Januari 2025 yang lalu bukan hanya dikenalkan kepada As’ad saja melainkan juga kepada beberapa petinggi lain di Bondowoso seperti ketua DPRD dan beberapa anggota legislatif lain.
“Jadi pada waktu itu saya tidak hanya dikenalkan dengan Ra As’ad saja melainkan juga dengan Pak Dhofir dan Pak Tohari,” katanya.
Tepisan Opini Skenario Bupati
Indah menepis semua opini jika hubungan spesial dirinya bersama As’ad merupakan skenario dari Bupati mengingat proses hubungan spesial itu terjadi karena memang pernyataan As’ad yang ingin mempersuntingnya tampak serius.
“Pak Bupati saja tahu hubungan spesial saya dengan Ra As’ad pasca saya dipermalukan di depan OPD oleh istrinya pada 19 Maret 2025 yang lalu. Padahal, sudah dua bulan lebih hubungan spesial saya terjalin,” ujarnya.
Pasca dipermalukan🏷️ itu, Indah mengaku curhat kepada Bupati Hamid di Ponpes Paiton dalam nuansa buka bersama bulan Ramadhan 1446 H.
“Usai curhat itu, Pak Bupati mengaku sudah curiga atas gelagat aneh dari Wabup yang banyak tahu tentang merek mobil saya. Karena memang beberapa kali ketika saya dan wabup jalan-jalan di Jakarta, itu kan pakai mobil saya,” ujarnya.
Selain itu, Pak Bupati juga curiga saat moment makan bersama di salah satu resto di Bondowoso.
“Saya, Pak Bupati dan Wabup makan bersama dimana saat itu, Wabup menawarkan hidangan yang dimakannya untuk saya makan. Sehingga aneh memang bagi Bupati melihat sendok milik Ra As’ad juga saya pakai,” jelas Indah.
Menurutnya, atas problem yang terjadi saat ini, Bupati beberapa kali menyarankan Indah agar menyelesaikan perkara dengan perdamaian.
“Beberapa kali pak Bupati, menyarankan saya untuk dapat mengambil langkah bijak agar kasus ini terselesaikan secara happy ending namun lagi-lagi As’ad ini songong orangnya,” ketus Indah.
Menurutnya, untuk saat ini, selain dilaporkan ke Mabes Polri, tim Pengacara dari Indah juga telah berkirim surat ke Mendagri, Kementrian Agama dan kementrian Hukum dan Ham.
“Kalau yang ke Kemendagri surat pemberitahuan bahwa, salah satu anggotanya terjerat masalah di Mabes dan yang ke Kemenag pengaduan karena As’ad ini masuk basis Kyai berkaitan dengan Agama dan lain-lain. Jadi sudah tidak ada lagi jalan untuk berdamai,” pungkasnya.












