Lumajang, Sinar.co.id,- Afthon Sholeh, pendiri Indo Think Tank Institute, tetap optimis bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto akan terus berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif, terutama bagi siswa-siswi sekolah di pelosok nusantara.
Menurut Afthon, program ini adalah bukti nyata dari pemerataan pembangunan yang tidak hanya berpusat di Pulau Jawa, tetapi menjangkau hingga ke wilayah-wilayah luar Jawa yang selama ini sering kali terabaikan.
“Indonesia itu bukan hanya Jawa saja. Kita memiliki ribuan pulau dengan masyarakat yang membutuhkan perhatian yang sama. Program ini adalah wujud komitmen pemerintah untuk merangkul seluruh anak bangsa tanpa terkecuali.
Saya yakin program ini akan terus mendapatkan apresiasi dari para siswa dan orang tua di berbagai daerah,” ujar Afthon Sholeh dalam wawancara khusus dengan media di Lumajang.
Afthon menambahkan bahwa program ini juga merupakan langkah konkret untuk membangun generasi muda Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.
Dengan asupan makanan bergizi, anak-anak di daerah terpencil dapat tumbuh dengan baik dan memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi seperti anak-anak di kota besar.
Dukungan dari Siswa di Pelosok Negeri
Salah satu bukti nyata manfaat program ini datang dari pengalaman Yusuf Amrin, seorang siswa kelas 4 di SDN Kamal 3, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember.
Kepada wartawan, Yusuf dengan penuh semangat menyampaikan rasa syukur dan kegembiraannya atas program Makan Bergizi Gratis yang rutin ia terima di sekolah.
“Setiap hari saya selalu menunggu pembagian makan dari pemerintah. Makanannya enak dan bergizi, ada nasi, sayur, lauk, dan buah. Terima kasih sekali kepada pemerintah yang sudah peduli sama anak-anak di sini,” kata Yusuf sambil tersenyum.
Budaya syukur memang sudah menjadi bagian dari kehidupan Yusuf yang tumbuh di lingkungan santri. Di desa Kamal, rasa syukur dan terima kasih atas segala nikmat selalu diajarkan sejak dini.
Yusuf juga menyadari bahwa program ini adalah bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan dan kesehatan anak-anak di daerah terpencil seperti desanya.
Selain itu, Yusuf juga dikenal sebagai siswa berprestasi. Ia saat ini tercatat sebagai penerima beasiswa prestasi dari Pemerintah Kabupaten Jember, sebuah penghargaan atas dedikasinya dalam belajar meskipun hidup di wilayah yang terbatas aksesnya.
Pemerataan Pembangunan di Wilayah Luar Jawa
Afthon Sholeh menekankan bahwa program MBG adalah bagian dari visi besar pemerintah untuk memastikan bahwa pembangunan tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
Selama ini, kesenjangan antara daerah-daerah di Jawa dengan luar Jawa masih menjadi tantangan besar.
Dengan hadirnya program seperti MBG, Afthon percaya bahwa pemerintah telah memberikan sinyal kuat bahwa setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, berhak mendapatkan hak yang sama atas pendidikan dan kesehatan.
“Bayangkan anak-anak di pulau-pulau terpencil yang mungkin sebelumnya tidak pernah mendapatkan makanan sehat secara teratur.
Mereka sekarang bisa menikmati makanan bergizi setiap hari di sekolah. Ini adalah bentuk keadilan sosial yang nyata,” tambah Afthon.
Menurut data dari Indo Think Tank Institute, program MBG telah menjangkau ribuan sekolah di berbagai wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Afthon mengungkapkan bahwa meskipun ada tantangan logistik dalam distribusi makanan di daerah-daerah terpencil, pemerintah telah menunjukkan komitmennya dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil.
Apresiasi dan Harapan Afthon Sholeh
Afthon Sholeh juga berharap bahwa program MBG dapat terus ditingkatkan kualitasnya. Ia menyarankan agar menu makanan bergizi yang disediakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan kebiasaan masyarakat setempat, sehingga anak-anak lebih mudah menerimanya.
“Saya yakin program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa kesehatan dan pendidikan, tetapi juga membangun rasa percaya diri anak-anak di daerah terpencil.
Mereka akan merasa bahwa mereka diperhatikan dan dihargai sebagai bagian dari bangsa ini,” ungkap Afthon penuh keyakinan.
Di sisi lain, Yusuf Amrin dan anak-anak lainnya di pelosok nusantara terus menjadi simbol harapan dan rasa syukur atas hadirnya program pemerintah yang berpihak kepada rakyat kecil.
Dengan semangat belajar yang tak pernah padam, mereka adalah masa depan Indonesia yang lebih cerah, kuat, dan penuh potensi.
Afthon percaya bahwa selama ada semangat gotong royong dan komitmen pemerintah yang kuat, program ambisius seperti MBG akan terus menjadi kebanggaan bangsa Indonesia, membawa manfaat nyata hingga ke pelosok-pelosok negeri.












