Bondowoso, sinar.co.id,- Untuk lebih meningkatkan layanan pemenuhan Makan Bergizi Gratis (MBG), mitra mandiri Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah desa Tegal Pasir kecamatan Jambesari, lakukan koordinasi bersama pembina SPPG kabupaten Bondowoso.
Disampaikan pembina SPPG kabupaten Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, S.E., M.Han, koordinasi ini diperlukan agar pemenuhan layanan MBG dapat maksimal direalisasikan kepada penerima manfaat.
“Kami sampaikan ke mitra untuk dapat memenuhi kelengkapan seperti, Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan yang mengarah pada Gizi, kesehatan dan sebagainya. Sehingga ke depan, tidak terjadi lagi problem yang tidak diinginkan seperti keracunan dan sebagainya,” ujar Letkol Arh Achmad Yani yang juga Dandim 0822 Bondowoso pada Senin, (29/09/2025).
Pihaknya juga instruksikan kepada SPPG di Bondowoso, untuk segera melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan sehingga, nanti diharap dari pihak Dinas Kesehatan bisa mendampingi dan memberi solusi kepada seluruh mitra SPPG termasuk dalam pemenuhan kelengkapan SLHS.
“Kita harapkan ke depan, SPPG di Bondowoso bisa mencakup dan meningkatkan kwalitas layanan kepada penerima manfaat siswa-siswi, balita, Ibu hamil dan menyusui di seluruh wilayah Bondowoso,” harapnya.
Sementara disampaikan, ketua mitra mandiri Magdalena ABK group, SPPG wilayah desa Tegal Pasir, Lina Tri Puspita Sudarmo Putri, untuk bisa maksimal dalam penyediaan MBG memang harus ada pengawasan ekstra mulai dari persiapan, penerimaan bahan, pengolahan hingga pemorsian dan pendistribusian.
“Juga diperlukan kerjasama dan koordinasi dengan tim SPPG terkait dalam melakukan pengawasan terhadap kru SPPG. Sejauh ini, kita lakukan pengawasan ketat terhadap tim atau karyawan,” kata Lina Tri Puspita Sudarmo Putri.
Ia menyebut, setiap 10 hari sekali perlu dilakukan evaluasi terhadap semua tim SPPG yang meliputi misalnya, masakan yang terlalu matang akan diarahkan agar tidak overcooked.
“Kemudian, sterilisasi bahan-bahan dan memilih bahan yang premium seperti, pemesanan terhadap suplayer harus bahan-bahan yang kuwalitasnya bagus. Juga sosialisasi dan pemantauan kepada pemasak agar sesuai dan tepat hingga saat pendistribusian, tidak terjadi basi,” tutupnya.