Pamekasan, sinar.co.id,- Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Pondok Pesantren Al Mardliyyah, Desa Tagangser Laok, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, sukses menggelar talk show kepemudaan yang inspiratif.
Mengangkat tema provokatif “Anak Muda Bisa Apa?”, acara ini menghadirkan Manajer PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi, sebagai salah satu tokoh utama yang memberikan suntikan motivasi bagi para santri dan pemuda.
Dalam pemaparannya, Fahmi menegaskan bahwa kunci sukses pemuda saat ini tidak lagi hanya pada kecerdasan akademis atau keterampilan teknis semata. Ia menekankan perlunya keseimbangan antara berbagai jenis kemampuan.
“Pemuda hari ini tidak cukup hanya mengandalkan hard skill, tetapi juga harus memiliki soft skill yang baik. Keduanya harus berjalan beriringan, ditopang dengan networking yang kuat agar bisa diimplementasikan untuk masa depan yang lebih baik.” kata Fahmi Selasa, Oktober 2025.
Sebagai seorang manajer yang memimpin unit penting di sektor energi, kata Fahmi menambahkan, juga mengajak para santri untuk merangkul kegagalan sebagai bagian dari proses belajar.
Arti Kegagalan di Momentum Sumpah Pemuda
Ia mencontohkan sosok co-founder Microsoft, Bill Gates, yang melewati serangkaian kegagalan sebelum mencapai puncak kesuksesan.
“Masa depan yang gemilang adalah milik pemuda yang siap berjuang sejak hari ini. Semangat pantang menyerah adalah energi terbarukan,”jelasnya
Selain itu, soft skill kepemimpinan, komunikasi, dan akuntabilitas adalah modal penting yang harus diasah agar pemuda Madura mampu bersaing di kancah nasional maupun global.
“Jangan pernah takut gagal, jangan minder, dan jangan putus asa,” tegasnya
Turut hadir, Marsuto Alfianto (Advokat Senior), Dr. Maltuful Anam (Ketua PC GP Ansor Pamekasan) serta anggota DPRD, M. Tabri dan Prengki Wirananda.












