Jakarta, Sinar.co.id,- Anggota DPR RI dari Fraksi Kebangkitan Bangsa (FPKB) Muhammad Khozin dari Dapil Jatim IV (Jember & Lumajang) pengganti antarwaktu resmi (PAW) resmi dilantik pada Selasa (21/1/2025).
Dalam kesempatan tersebut juga dilantik Anisah Syakur dan Muhammad Hilman Mufidi.
Pelantikan anggota DPR pengganti antarwaktu (PAW) dari Fraksi PKB resmi dilantik oleh Ketua DPR Puan Maharani.
Pelantikan diselenggakan usai pembukaan masa sidang ke-II Sidang 2024-2025 resmi dibuka.
“Patut saya ingatkan bahwa sumpah yang akan Saudara ucapkan mengandung tanggung jawab terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia, tanggung jawab memelihara dan menyelamatkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945,” kata Ketua DPR Puan Maharani saat memimpin prosesi pelantikan, Selasa (21/1/2025).
Pelantikan tiga anggota DPR PAW dari Fraksi PKB ini merujuk Surat Keputusan Presiden No 156/P Tahun 2024 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Antarwaktu Anggota DPR dan anggota MPR.
Profil Gus Khozin
Muhammad Khozin atau akrab disapa Gus Khozin, resmi menjadi anggota DPR RI setelah melalui proses Pergantian Antarwaktu (PAW).
Latar belakang sebagai santri, aktivis, intelektual serta, pengalaman di sejumlah bidang profesional menjadi bekal penting bagi ayah empat anak ini dalam menjalankan tugas konstitusional di parlemen selama lima tahun ke depan.
“Berjuang di jalur politik itu butuh pengetahuan, strategi, dan komunikasi yang baik agar aspirasi dari konstituen dapat diperjuangkan dengan baik,” kata Gus Khozin usai pelantikan anggota DPR RI di gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Berproses, Tidak Instan
Kendati usia muda, pengalaman Gus Khozin relatif lengkap. Ia merupakan santri tulen. Mengenyam pendidikan di pondok pesantren sejak tingkat SLTP, SLTA, hingga jenjang Perguruan Tinggi.
Bahkan, sejak belia ia berada dalam kultur dan lingkungan pesantren yang kental. Ini lantaran kedua orang tuanya, almarhum KH Munief Syafii dan almarhumah Nyai Hj. Nur Arifah merupakan pengasuh pondok pesantren.
“Saya itu santri sejak di kandungan,” seloroh Gus Khozin sembari tersenyum.
Pria yang pada 7 Juli lalu genap usia 36 tahun ini, juga sosok yang tak bisa berdiam diri.
Ini tampak menonjol saat mengenyam pendidikan dengan aktif di sejumlah organisasi baik di tingkat pelajar, mahasiswa, lingkungan pondok pesantren maupun di lingkungan perguruan tinggi.
“Saya aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) saat kuliah di UIN KHAS Jember,” sebut suami Hj. Nur Wahidah, S.Th.I., M.Pd, ini.
Meski berangkat dari keluarga santri tulen, Gus Khozin merintis karir profesionalnya dari bawah.
Seperti saat menjadi wartawan di Kota Malang, ia berkeliling mencari berita dan narasumber untuk diinformasikan ke publik. Begitu juga saat dirinya menjadi wartawan di Jakarta dan di Kota Bogor.
“Saya merasakan situasi yang benar-benar membutuhkan keyakinan, tahan banting, dan senantiasa memupuk harapan. Pelajaran yang sangat berharga dalam perjalanan hidup ini,” kenang Gus Khozin.
Proses panjang ini pada akhirnya menghantarkan alumni santri Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo ini dipercaya menjadi staf ahli dua kepala daerah yakni Walikota Bogor era Bima Arya Sugiarto dan menjadi Ketua Tim Ahli Bupati Bondowoso era Bupati KH Salwa Arifin.
Menurut dia, ragam pengalaman tersebut menjadi modal penting untuk menjalankan fungsi konstitusional di Parlemen.
Tidak hanya itu, Gus Khozin juga aktif dalam dunia usaha yang bergelut di bidang peternakan, makanan, serta minuman.
Menurut dia, aktivitas usaha menjadi jalan penting untuk pemberdayaan masyarakat melalui penguatan ekonomi di akar rumput.
“Dunia usaha akan menjadi pemantik pergerakan ekonomi di akar rumput,” tambahnya.
Dunia pendidikan juga tak bisa dilepaskan dari Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswi Al-Khozini, di Mangli, Jember ini.
Saat ini saja, Gus Khozin sedang menyelesaikan tugas akhir disertasi yang ditempuh di Program Doktor FISIP Universitas Jember (Unej) Program Studi Ilmu Administrasi.
Sebelumnya, saat jenjang S-2, Gus Khozin sempat mengenyam kuliah di University of Malaya (UM), Universitas Mercua Buana, dan menyelesaikan studinya di Universitas Dr Soetomo, Surabaya dengan mengambil program magister administrasi publik.
“Bagi saya pendidikan bukan soal mengejar gelar, tetapi ini merupakan proses rohani yang sangat dalam untuk menyelami ilmu Allah yang amat sangat luas dan tak terbatas ini,” sebut Gus Khozin.
H. Muhammad Khozin, Lahir Batin untuk Warga
Takdir politik telah menghantarkan Gus Khozin menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029.
Proses politik dalam Pemilu 2024 telah dilalui dengan bertemu pelbagai pihak warga di desa, kota, petani, buruh, pedagang, ibu rumah tangga, mahasiswa, dan pelbagai lapisan masyarakat.
“Setiap bertemu dengan masyarakat selalu ada pesan, keluhan, bahkan tangisan yang wajib diperjuangkan melalui kerja konstitusional di DPR,” tegas Gus Khozin.
Menurut Gus Khozin, tiga fungsi yang dimiliki DPR yakni legislasi, pengawasan, dan penganggaran (budgeting) harus dioptimalkan fungsinya untuk kemaslahatan masyarakat.
Menurut dia, kerja politik jika dilakukan dengan penuh tanggungjawab akan memberi dampak secara luas ke publik.
“Jadi, sebaik-sebaik anggota DPR adalah yang bermanfaat bagi banyak orang,” tegas Gus Khozin.
Kebermanfaatan anggota DPR, sambung Gus Khozin, tak lain melalui optimalisasi fungsi parlemen secara sungguh-sungguh dan bertanggungjawab.
Menurut dia, interaksi dan kehangatan masyarakat saat berjumpa di dapil menjadi pengingat tentang amanah yang tidak ringan yang wajib diperjuangkan di DPR.
Menurut dia, latar belakang sebagai santri dan warga desa menjadi prioritas perjuangan di parlemen untuk menunaikan titipan pesan dan aspirasi.
“Insya Allah amanah ini, lahir batin didedikasikan untuk warga. Mohon doanya selalu,” tutup Gus Khozin.