Bondowoso, sinar.co.id,- Rehabilitasi bangunan saluran DAM air Pakisan yang cakup 700 hektar lahan pertanian di wilayah kecamatan Pujer dan Tlogosari diresmikan Bupati Bondowoso pada Kamis, (10/07/2025).
Peresmian DAM di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) wilayah Tlogosari kali ini, dihadiri Bupati, Wakil Bupati, ketua DPRD dan pihak terkait lain.
Disampaikan Plt. Kepala Dinas BSBK Bondowoso, Ansori, rehabilitasi yang dikerjakan 90 hari dari 23 April hingga rampung pada 21 Juli 2025 ini, menggunakan anggaran option PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) tahun 2025 dengan pagu anggaran sebesar Rp. 532.368.000 dan pagu kontraknya sebesar Rp. 499.436.900.
“Sluran ini menjadi prioritas mengingat, mencakup 2 kecamatan Pujer dan Tlogosari serta, 7 desa dengan luasan lahan cakupan mencapai 700 hektar,” paparnya.
Adapun 7 desa yang dicakup aliran drainase dari DAM Pakisan ini meliputi desa Pakisan, Cangkring, Maskuning wetan, Maskuning kulon, Jebung Lor, Jebung Kidul, dan desa Patemon.
“Kami harapkan kepada unsur kcamatan dan desa juga khususnya masyarakat, untuk bisa merawat bangunan ini untuk kebaikan bersama,” harapnya dalam sambutan.
Sementara disampaikan Bupati Abd Hamid Wahid, dipahami bersama bahwa, sektor pertanian menjadi pilar utama pendukung perekonomian masyarakat Bondowoso.
Dimana, ketersediaan air irigasi yang cukup merata menjadi faktor penentu keberhasilan peningkatan kesejahteraan petani.
“DAM yang kita selesaikan rehabilitasinya ini, adalah salah satu sumber irigasi penting bagi ratusan hektar lahan pertanian di desa Pakisan dan sekitarnya,” kata Bupati.
Kilas Balik Rusaknya DAM Pakisan
Menurutnya, selama beberapa tahun belakangan, DAM ini mengalami penurunan fungsi karena kerusakan struktur akibat dampak bencana. Sehingga, berpengaruh besar terhadap ketersediaan air bagi para petani khususnya di musim kemarau.
“Atas kebutuhan melalui aspirasi masyarakat, Pemkab Bondowoso melalui Dinas BSBK telah melaksanakan rehabilitasi ini dengan hasil yang memuaskan,” ucap Bupati.
Bupati apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak yang berkontribusi dalam proyek ini, khususnya dinas BSBK, kontraktor pelaksana, pengawas proyek pemerintah daerah Pakisan.
Selain itu juga ada para petani pemanfaat saluran ini dan masyarakat yang turut menjaga proses pembangunan ini hingga berjalan dengan lancar.
“Saya berharap jangan sampai setelah bangunan ini diresmikan fungsi bangunan ini menurun karena kurangnya pemeliharaan atau ulah segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.